Jogja
Senin, 27 Juni 2016 - 11:21 WIB

PPDB 2016 : Masih Ada Sekolah Negeri Kekurangan Siswa, Pendaftaran Tak akan Diperpanjang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi PPDB di Kota Jogja. (JIBI/Harian Jogja/ Gigih M. Hanafi)

PPDB 2016 di Gunungkidul masih ada sekolah negeri yang kekurangan siswa

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Gunungkidul tidak akan memperpajang pendaftaran siswa baru, meski ada sejumlah sekolah negeri yang kekurangan murid. Kebijakan ini diambil untuk memberikan kesempatan kepada sekola swasta untuk mendapatkan peserta didik.

Advertisement

Sekretaris Disdikpora Gunungkidul Bahron Rasyid mengatakan, Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA dan sederajat Tahun Ajaran 2016-2016 sudah berakhir pada Jumat (24/6/2016) lalu. Dalam proses tersebut, sejumlah sekolah yang berada di pinggiran masih kekurangan murid.

Beberapa sekolah tersebut antara lain, SMK Negeri 1 Tanjungsari, SMK Negeri 1 Tepus, SMK Negeri 1 Gedangsari, SMA Negeri 1 Rongkop, SMA Negeri 1 Semanu, SMA Negeri 1 Patuk dan SMA Negeri 1 Playen.

“Hingga batas akhir pendaftaran, beberapa sekolah ini belum terpenuhi kuota untuk peserta didik baru,” kata Bahron kepada wartawan, Minggu (26/6/2016).

Advertisement

Saat disinggung mengenai berapa jumlah kekurangan tersebut, ia belum bisa menyebutkan secara pasti, karena data yang diberikan masih bersifat global. Menurut Bahron, adanya sekolah yang kekurangan murid bukan hal yang baru, karena jika dilihat dari lulusan SMP sederajat dengan kuota yang tersedia tidak sebanding.

“Data [jumlah kekurangan murid] ada di bidang. Tapi secara komposisi memang tidak berimbang, di mana lulusan SMP hanya 10.000an siswa, sedang kuota sekolah di atasnya mencapai 12.000an kursi,”

Selain masalah kuota yang tak sebanding, kekurangan murid juga disebabkan oleh masalah antusiasme anak untuk melanjutkan sekolah. Data di 2015 lalu, siswa sekolah lanjutan pertama yang tidak melanjutkan ada sekitar 1.600an anak. Bahron menilai, meski perkiraan jumlah anak yang tidak melanjutkan berkurang, namun masalah ini juga masih ikut memengaruhi.

Advertisement

“Gambarannya meski seluruh anak [lulusan tahun ini] sekolah semua kuotanya belum terpenuhi. Apalagi ini ada anak yang tidak mau melanjutkan sehingga jumlahnya bertambah,” kata mantan Kepala Bidang Pendidikan Menengah ini.

Meski ada sejumlah sekolah negeri yang kekurangan murid, Bahron menegaskan tidak akan memperpanjang masa pendaftaran. Kebijakan ini diambil guna memberikan kesempatan kepada sekolah swasta untuk memeroleh siswa baru.

“Langkah ini juga sebagai upaya pemerataan. Jika memang ada sekolah negeri yang ingin menambah murid harus melalui koordiinasi dan persetujuan dari dinas,” tegas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif