SOLOPOS.COM - Sejumlah warga menjajaki saluran irigasi di Singopuran, Kartasura, Sukoharjo, dengan bambu, Minggu (26/6/2016). (Iskandar/JIBI/Solopos)
Warga tenggelam Sukoharjo ini akibat terperosok kubangan sedalam 2,25 meter di tengah saluran irigasi, tepatnya di Singopuran, Kartasura.
Solopos.com, SUKOHARJO — Seorang bocah berusia sembilan tahun meninggal dunia setelah tenggelam di sebuah saluran irigasi di Singopuran, Kartasura, Sukoharjo. Diduga, bocah bernama Imam, 9, warga Pucangan, Kartasura meninggal dunia. Diduga, Imam yang mencari ikan bersama dua temannya Dafa, 6, dan Dwi, 8, itu tak bisa berenang.
Imam diduga terperosok karena tidak sadar kedalaman selokan tiba-tiba berubah menjadi dalam. Padahal awalnya, saluran air yang disusuri anak-anak tersebut kedalamannya hanya setinggi lutut. Saat terperosok, Imam tak bisa berenang dan kalap.
“Dwi sebenarnya sudah berniat menolong Imam, tapi karena karena tidak kuat, Imam lepas dan tenggelam. Bahkan, Dwi juga nyaris terseret, tapi terus dibantu Dafa sehingga bisa selamat,” ujar ibu Dwi yakni, Purwati, 30, warga Singopuran, menirukan cerita putranya ketika ditemui di kediamannya, Minggu (26/6/2016).
Menurut Purwati, saat ini anaknya masih ketakutan pascakejadian tersebut. Bahkan anaknya saat ini juga masih ketakutan jika melihat kerumunan banyak orang.
Sementara itu, saksi mata yang mengangkat jenazah Imam dari saluran irigasi sedalam 2,25 meter tersebut menjelaskan Imam sudah meninggal dunia saat ditemukan. Sarjono memberanikan diri terjun ke saluran irigasi karena dia mendapat laporan ada anak terperosok di saluran irigasi tersebut.
Semula, jenazah sulit ditemukan meski Sarjono menjejaki saluran air dengan bambu. Akhirnya, dia memberanikan diri terjun dan menyelam di tempat kejadian. Ternyata dugaan sejumlah warga yang mengira Imam tenggelam di dasar saluran irigasi benar. Tubuh bocah malang ditemukan berada di dasar saluran irigasi.