News
Minggu, 26 Juni 2016 - 22:30 WIB

RAMADAN 2016 : Kisah JK Dapat "Hidayah" Lewat Pelayan Kedai Kopi di Madrid

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Ramadan 2016 ini masih mengingatkan Wapres JK terhadap pengalamannya mendapat nasihat puasa dari pelayan kedai kopi di Madrid, Spanyol.

Solopos.com, JAKARTA — Filosofi dan makna berpuasa bisa diperoleh dari mana saja, termasuk di kota yang penduduknya justru tak didominasi oleh umat Muslim seperti di Madrid, Spanyol, sekalipun. Secuplik kisah menarik diceritakan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara buka puasa bersama.

Advertisement

“Saya belajar filosofi puasa itu justru di Madrid, bukan di Mekah,”ungkapnya di hadapan para pimpinan lembaga negara dan duta besar negara-negara Islam.

Jusuf Kalla bercerita, saat menjabat wakil presiden untuk pertama kalinya pada periode 2004-2009 lalu, dia melakukan kunjungan kerja dari Indonesia menuju Amerika Serikat, lalu berlanjut ke Spanyol tepat saat Ramadan. Oleh karena melakukan perjalanan yang cukup jauh dan menganggap dirinya berstatus sebagai musafir, JK tak menjalankan ibadah puasa hari itu.

Duta Besar Indonesia untuk Spanyol kemudian mengajak pergi ke sebuah kedai kopi dan memesan secangkir Cappuccino. “Pelayan kedai yang melihat salah satu teman saya memakai peci bertanya, ‘Anda muslim?’, saya jawab ‘Ya muslim’,” ucapnya menirukan tanya sang pelayan.

Advertisement

Pelayan tersebut mengatakan waktu berbuka puasa di wilayah tersebut pukul 20.00 atau masih harus menunggu beberapa jam lagi. Kemudian, JK menjelaskan dirinya musafir sehingga tak menjalankan ibadah puasa.

Sang pegawai kedai itu malah kembali bertanya dari mana Kalla berasal dan menggunakan kendaraan apa datang ke Spanyol. Dia lalu menjawab dari Indonesia dan sampai ke Negeri Matador itu tentu menggunakan pesawat terbang.

“Dia bilang, oh tidak, tidak ada musafir yang berada di atas pesawat karena di pesawat hanya duduk saja,” ungkap Kalla menirukan ucapan pelayan kedai itu sembari tertawa.

Advertisement

Salah satu rekan mengatakan kepada pelayan bahwa JK adalah seorang wakil presiden. Bukannya segan mendengar penjelasan itu, sang pelayan justru kembali menjawab lantang bahwa seorang wakil presiden justru seharusnya memberi contoh yang baik kepada masyarakat di negaranya.

“Lalu dia dengan cepat menimpali, ‘Baiklah Bapak Wakil Oresiden, kali ini saya berikan bapak secangkir kopi, tapi besok Bapak harus puasa,” paparnya lagi-lagi menirukan ucapan pelayan.

Kalla mengaku peristiwa itu sangat berkesan dan terekam di ingatan hingga saat ini. Menurut dia, kejadian itu merupakan pelajaran berharga yang ia dapat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif