Soloraya
Minggu, 26 Juni 2016 - 15:15 WIB

PABRIK VAKSIN PALSU : DKK Sragen Ragu Vaksin Palsu Beredar di Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters )

Pabrik vaksin palsu, DKK Sragen meragukan peredaran vaksin palsu hingga di Bumi Sukowati.

Solopos.com, SRAGEN–Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen meragukan adanya vaksin palsu yang beredar di Kabupaten Sragen.

Advertisement

Sekretaris DKK Sragen Hargiyanto mengatakan vaksin yang beredar di Sragen didatangkan langsung dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Vaksin itu kemudian didistribusikan kepada seluruh puskesmas dan rumah sakit di Sragen. Pengelola klinik kesehatan juga bisa mengajukan pemohonan vaksin selama memiliki tenaga medis yang sudah terlatih.

“Di Sragen, pengadaan vaksin itu tidak dipersulit. Untuk mendapatkan vaksin di DKK itu tidak perlu bayar alias gratis,” kata Hargiyanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (26/6/2016).

Hargiyanto menegaskan vaksin yang didistribusikan DKK Sragen itu 99% asli karena didatangkan langsung dari provinsi. Dia menyebut vaksin yang didatangkan tanpa melalui DKK Sragen kemungkinan besar tidak asli. Meski begitu, dia belum mendapat laporan adanya vaksin yang didapat selain dari DKK Sragen.

Advertisement

“Untuk mendapatkan vaksin bukan dari DKK itu harus mengeluarkan uang. Kalau ada yang gratis mengapa harus beli? Saya yakin, vaksin palsu itu tidak beredar di Sragen. Vaksin palsu itu kemungkinan hanya beredar di kota-kota besar karena vaksin asli sulit didapat,” ucapnya.

DKK Sragen, kata Hargiyanto, siap mengklarifikasi ke lapangan apabila mendapat laporan beredarnya vaksin palsu. DKK Sragen juga sudah menerima surat edaran (SE) melalui Whatsapp (WA) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewaspadai beredarnya vaksin palsu.

“Waspada tetap perlu. Apalagi vaksin palsu itu sudah 13 tahun beredar. Kalau ada laporan, pasti kami tindaklanjuti. Akan kami telusuri dari mana vaksin palsu itu didatangkan,” jelas Hargiyanto.

Advertisement

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), DKK Sragen, Retno Dwi Kawurjan, mengaku belum mendapat surat resmi dari Kemenkes untuk mewaspadai beredarnya vaksin palsu. Oleh sebab itu, pihaknya belum mengambil langkah untuk mewaspadai vaksin palsu tersebut.

“Kami juga belum membicarakan dengan pimpinan DKK terkait langkah apa yang akan kami ambil,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif