SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes urine untuk mencegah peredaran narkoba (JIBI/Solopos/Antara/Ampelsa)
Narkoba Sleman dicegah dengan melaksanakan tes urine.
Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY bersama otoritas Bandara Adisutjipto Jogja menggelar tes urine bagi seluruh kru pesawat yang mendarat di bandara tersebut, Sabtu (25/6/2016).
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP DIY AKBP Mujiyana menyampaikan sasaran pemeriksaan urine untuk mencari kemungkinan adanya kru pesawat yang menggunakan narkoba seperti, sabu-sabu, morfin, ganja, pil koplo, ekstasi dan sejenisnya.
Mujiyana menegaskan, tidak ada toleransi sedikitpun bagi kru pesawat untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba terutama narkotika bisa membuat halusinasi yang berlebihan hingga pandangan kabur bagi penggunanya. Jika dipakai oleh kru pesawat, bisa memicu terjadinya kecelakaan.
“Narkoba itu sangat jahat sekali. Dampaknya seperti membuat halusinasi, pandangan kabur dan itu pasti yang terjadi adalah kecelakaan [jika kru pesawat menggunakan narkoba],” tegas dia.
Jika ada kru pesawat yang positif menggunakan narkoba, maka akan diproses secara hukum. Serta tidak diperkenankan mengikuti penerbangan selanjutnya demi keselamatan bersama. Akantetapi, kata dia, pemeriksaan yang dilakukan Sabtu (25/6/2016) dengan total 53 kru pesawat dari berbagai maskapai penerbangan, hasilnya semua negatif.
Menurut dia, giat itu dilakukan secara serentak di beberapa daerah juga menggelar. Oleh karena itu, ada beberapa kru pesawat yang landing di Adisutjipto tidak diminta tes urine karena telah dites di bandara sebelumnya dengan menunjukkan bukti. Selain itu, kru pesawat yang sudah menjalani tes urine di Adisutjipto juga tidak dites di bandara lain dengan menunjukkan bukti bahwa telah mengikuti tes urine.
“Kru pesawat yang sudah kami tes lalu diberikan bukti nanti bisa ditunjukkan saat diminta petugas untuk mengikuti tes di bandara lain di hari yang sama,” kata dia.