Soloraya
Sabtu, 25 Juni 2016 - 20:45 WIB

RAMADAN 2016 : Omzet Pedagang Pasar Sabtu Karanganyar Naik 50%

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembeli memilih dagangan di salah satu lapak penjualan di Pasar Sabtu Karanganyar, Sabtu (25/6/2016) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Ramadan 2016 membawa berhak bagi para pedagang Pasar Sabtu Karanganyar.

Solopos.com, KARANGANYAR-Omzet penjualan pedagang Pasar Sabtu Karanganyar meningkat mendekati Lebaran 2016.

Advertisement

Jumlah pengunjung pasar yang beroperasi setiap Sabtu jam 06.00 WIB hingga 12.00 WIB itu melonjak memasuki Ramadan. Mereka berburu busana, sandal, dan kebutuhan fashion lain untuk persiapan Lebaran.

Pantauan Solopos.com, pedagang membidik pengunjung yang sengaja mencari kebutuhan Lebaran. Berbagai cara dilakukan untuk menggaet pembeli dari wilayah Karanganyar itu. Pasar Sabtu adalah sosok baru dari Pasar Jumat yang dulu berada di jalur lambat sisi selatan Jl. Lawu, Karanganyar kota. Kini, ratusan pedagang berjualan di sekitar Alun-alun Karanganyar.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, pedagang membidik pengunjung yang sengaja mencari kebutuhan Lebaran. Berbagai cara dilakukan untuk menggaet pembeli dari wilayah Karanganyar itu. Pasar Sabtu adalah sosok baru dari Pasar Jumat yang dulu berada di jalur lambat sisi selatan Jl. Lawu, Karanganyar kota. Kini, ratusan pedagang berjualan di sekitar Alun-alun Karanganyar.

Salah seorang pedagang, Priyono, 34, menuturkan peningkatan pengunjung sudah terasa sejak Sabtu pertama Ramadan. Perlahan omzet penjualannya pun turut meningkat. “Di hari-hari biasa omzet hanya Rp550.000. Sekarang omzet naik sekitar 50 persen. Kalau dulu pengunjung ramai setelah jam 10.00 WIB, sekarang ramai sejak 08.00 WIB,” ujar dia.

Pedagang pakaian asal Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, itu menuturkan dagangan yang paling laris adalah celana jogger. Celana model itu paling diminati muda-mudi, dan anak-anak.

Advertisement

Penuturan senada disampaikan Sriyadi,38, pedagang busana untuk anak-anak. Menurut dia omzet sebelum Ramadan Rp500.000 hingga Rp600.000. Omzet saat Ramadan sekitar Rp1 juta.

“Alhamdulillah sejak Ramadan omzet naik. Kami menjual baju bermerk untuk anak-anak. Selama Ramadan ini yang laris baju-baju muslim seperti koko dan gamis anak,” tutur dia.

Sedangkan salah seorang pengunjung Pasar Sabtu, Hafid, 43, asal Kelurahan Karanganyar, mengaku cukup sering menyambangi pasar. Bila ke pasar, dia biasanya bersama istri dan anak.

Advertisement

“Sabtu pekan lalu saya ke sini [Pasar Sabtu] bersama anak. Sekarang [Sabtu] mengantar istri mencari hijab untuk kombinasi baju Lebaran. Sejak dulu saya sering ke sini,” aku dia.

Hafid mengatakan koleksi dagangan di Pasar Sabtu cukup lengkap. Ada berbagai jenis pakaian dan celana, suvenir, mainan anak, hingga kuliner. Selain itu harga dagangan relatif ekonomis.

“Kebetulan letaknya tak terlalu jauh dari rumah saya. Barangnya pun lumayan bagus, di samping harganya yang terjangkau. Harganya lebih murah dibandingkan di toko,” kata dia.

Advertisement

Wakil Ketua Komisi B DPRD Karanganyar, Darwanto, menyerukan warga Karanganyar untuk membelanjakan uang di Bumi Intanpari. Tujuannya mendorong geliat ekonomi mikro.

“Alangkah bijaknya bila uang kita belanjakan di daerah kita sendiri. Sehingga uang kita berputar di Karanganyar, warga kita sendiri yang merasakan perputaran uang tersebut,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif