Soloraya
Sabtu, 25 Juni 2016 - 07:30 WIB

PENEMUAN AMUNISI SRAGEN : Brimob Polda Jateng Ledakkan Temuan Mortir dan Detonator

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Penemuan amunisi Sragen, tim Jihandak Brimob Polda Jateng meledakkan mortir dan detonator.

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak lima buah alat peledak hasil temuan di wilayah Gondang, Sragen diledakkan di lapangan tembak Dukuh Kedungsengon, Desa Mojodoyong, Kecamatan Kedawung, Sragen, Kamis (23/6/2016) siang. Kelima alat peledak itu terdiri atas dua buah detonator, dua buah mortir, dan satu buah proyektil ledak.

Advertisement

Pemusnahan alat peledak itu dilakukan oleh tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Polda Jateng yang dipimpin Kompol Jodi bersama empat orang anggota Brimob. Pemusnahan alat peledak itu juga disaksikan sejumlah perwira Polres Sragen, seperti Kasat Intelkam AKP Bambang Susilo, Kasat Reserse dan Krimimal AKP Maryoto, Kasat Sabhara AKP Agung Ari Purnowo, dan pengamanan lokasi oleh 14 personel Satuan Sabhara, Intelijen, dan Reserse.

Sebelumnya, seorang penambang pasir asal Dukuh/Desa Tunggul RT 012, Kecamatan Gondang, Sunarto, 34, menemukan dua buah benda yang diduga granat. Kapolsek Gondang, AKP Y. Trisnanto, mengatakan temuan benda yang diduga granat itu sudah diambil oleh Brimob Polda Jateng.

Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso saat ditemui Solopos.com di Tanon, Jumat (24/6/2016), mengatakan sejumlah alat peledak itu ada yang semacam granat (detonator), pelontar roket (mortir), dan satu lagi peluru kaliber berukuran besar. Semua alat peledak itu, kata dia, memang diledakkan di hutan karet milik PT Perkebunan Nusantaran (PTPN) Kerjo Arum di wilayah Kedawung, Sragen, Kamis siang.

Advertisement

“Kami sengaja mencari lokasi yang jauh dari permukiman penduduk agar tidak berdampak pada kebisingan atau gangguan lainnya. Kalau sampai mengenai rumah warga dan sebagainya bisa diprotes nanti,” katanya.

Dia menilai secara fisik alat peledak itu sudah sangat tua dan diduga peninggalan Belanda. Berdasarkan cerita masyarakat yang sudah tinggal lama di wilayah Gondang itu, Kapolres menyampaikan di lokasi penemuan alat peledak itu pernah ada gudang senjata milik tentara Belanda.

“Mungkin dibongkar atau bagaimana dan kemudian ditemukan sisanya,” tutur dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif