Jateng
Sabtu, 25 Juni 2016 - 01:50 WIB

IDI Jateng Canangkan Hari Kesadaran Hukum Kedokteran

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis (JIBI/Harian Jogja/Antara)

IDI Jateng mencanangkan Hari Kesadaran Hukum Kedokteran di kantor gubernur.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jateng, Minggu (26/6/2016), akan mencanangkan Hari Kesadaran Hukum Kedokteran di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang.

Advertisement

“Pencanangan 27 Juni 2016 sebagai Hari Kesadaran Hukum Kedokteran itu berdasarkan keputusan Pengurus Besar IDI melalui Surat Keputusan PB IDI Nomor 000365/PB/A.4/06/2016,” kata Ketua IDI Jateng Joko Widyarto di Semarang, Jumat (24/6/2016).

Ia mengungkapkan dipilihnya 27 Juni sebagai Hari Kesadaran Hukum Kedokteran karena pada tanggal tersebut, pada tahun 1984, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan yang membebaskan dokter Puskesmas Kecamatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati, bernama Setyaningrum, dari segala tuntutan hukum atas dugaan malapraktik. “Dokter Setyaningrum dilaporkan ke aparat penegak hukum karena diduga melakukan malapraktik hingga mengakibatkan seorang pasien meninggal dunia,” ujarnya.

Ia mengharapkan bahwa dengan pencanangan Hari Kesadaran Hukum Kedokteran itu maka para penyandang profesi kedokteran menyadari bahwa profesinya selalu bersinggungan dengan hukum sehingga yang bersangkutan harus taat etika serta perundang-undangan yang ada. “Para penyandang profesi kedokteran bisa belajar dan mengambil manfaat dari pengalaman masa lalu atau kasus-kasus hukum kedokteran yang terjadi, serta tetap menjunjung tinggi etika profesi, sumpah profesi, kebutuhan, serta keselamatan pasien,” katanya.

Advertisement

Kemudian, menjaga spirit kesejawatan dalam dinamika masyarakat Indonesia yang heterogen dan turut serta dalam mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, serta sejahtera sesuai cita-cita bangsa. “Selain itu, para penegak hukum dan masyarakat diharapkan dapat lebih memahami bahwa masalah hukum kedokteran yang merupakan persinggungan antara disiplin hukum dan disiplin kedokteran, mempunyai dimensi yang sangat kompleks,” ujarnya.

Dengan kesadaran dan pemahaman semua pihak terkait, kata dia, diharapkan perkembangan hukum kedokteran di Indonesia bisa lebih kelihatan sehingga bisa bermanfaat bagi perkembangan peradaban umat manusia di masa mendatang. Pada pencanangan Hari Kesadaran Hukum Kedokteran mendatang akan disertai peluncuran buku berjudul Dari Wedarijaksa, Pati Untuk Indonesia. Buku tersebut berisi kilas balik kejadian yang dialami dokter Setyaningrum dengan dilengkapi beberapa catatan para pelaku sejarah.

 

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif