Pialaeropa
Jumat, 24 Juni 2016 - 03:10 WIB

PIALA EROPA 2016 : Produktivitas Gol di Euro Menurun Drastis

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sundulan Griezmann yang membuka kemenangan Prancis. (JIBI/Reuters/Eddie Keogh Livepic)

Piala Eropa 2016 diwarnai dengan minimnya gol yang diciptakan.

Solopos.com, PARIS — Putaran final Piala Eropa 2016 boleh jadi turnamen sepak bola antarnegara di Eropa yang paling banyak pesertanya daripada edisi-edisi sebelumnya. Total 24 tim lolos ke fase ini. Jumlah ini lebih banyak delapan tim dari Euro sebelumnya yang hanya menghadirkan 16 peserta.

Advertisement

Dilansir fourfourtwo.com, Rabu (22/6/2016), peserta yang bertambah banyak ini justru menjadi edisi Piala Eropa dengan jumlah gol paling sedikit sepanjang sejarah setelah 24 pertandingan. Seusai 24 game tercatat hanya memproduksi 47 gol. Angka ini lebih sedikit 13 gol dari Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina.

Selain itu, lebih sedikit delapan gol dari Piala Eropa 1996 yang merupakan turnamen dengan jumlah gol terendah kedua. Jumlah itu juga lebih sedikit 18 gol dari Euro 2000 yang menjadi ajang dengan gol terbanyak setelah 24 game.

Advertisement

Selain itu, lebih sedikit delapan gol dari Piala Eropa 1996 yang merupakan turnamen dengan jumlah gol terendah kedua. Jumlah itu juga lebih sedikit 18 gol dari Euro 2000 yang menjadi ajang dengan gol terbanyak setelah 24 game.

Bahkan, jika ini ditambah dengan partai penyisihan terakhir masing-masing grup jumlahnya masih tetap rendah. Rata-rata terjadi gol 2,06 setiap game. Angka ini lebih sedikit dari rekor sebelumnya, yakni Euro 1996 yang memproduksi 2,29 gol per game di fase grup.

Namun demikian, terdapat pola yang sama mengapa produktivitas mereka menurun drastis. Hal ini tak terlepas dari kekuatan lini depan masing-masing negara. Terkadang para pelatih sangat mengkhawatirkan kondisi fisik para pemain, terutama kaki. Apalagi jika mereka bermain dengan tempo menyerang yang cukup tinggi.

Advertisement

Sebaliknya, tim-tim ini lebih suka bertahan daripada menyerang. Teknik dasar defensif dinilai lebih mudah untuk diadaptasi. Mereka lebih senang mengandalkan sundulan, tekel, dan sapuan. Padahal untuk menaikkan tempo serangan dibutuhkan saling pengertian antarlini, terlebih di baris depan.

Pendek kata, mereka tak punya banyak waktu untuk main taktik. Tim-tim besar lebih suka bermain pelan. Di fase knock out diprediksi permainan mereka tak banyak berubah.

Jumlah Gol Setelah 24 Game di Euro

Advertisement

Musim Gol

1996  55

2000  65

Advertisement

2004  64

2008  58

2012  60

2016  47

Sumber: fourfourtwo.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif