Soloraya
Jumat, 24 Juni 2016 - 17:15 WIB

LEBARAN 2016 : Ratusan Perlintasan KA Tanpa Palang di Soloraya Butuh Penjagaan Ekstra

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perlintasan rel tak berpalang (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016, ada 300 perlintasan tanpa palang pintu yang tersebar di Soloraya.

Solopos.com, SOLO–Sedikitnya 300 perlintasan kereta api milik PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta yang meliputi wilayah Kutoarjo, Jogja, Klaten, Solo, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri  tidak memiliki palang pintu.

Advertisement

Untuk mendukung pengamanan jalur lintasan kereta api pada mudik dan arus balik Lebaran 2016, PT. KAI Daop VI Yogyakarta meminta dukungan pengamanan perlintasan kereta api tanpa palang pintu kepada pemerintah daerah dan aparat keamanan setempat.

“Kami memiliki sekitar 450 perlintasan kereta api. Yang sudah diberi palang baru sepertiganya. Sisanya belum ada. Personel kami terbatas. Untuk back up semua tidak memungkinkan. Kami minta dukungan Dishub dan aparat setempat untuk membantu pengamanan,” terang Eko Budiyanto, Manager Corporate Comunication PT KAI (Persero) Daop VI Yogyakarta, kepada Solopos.com, Kamis (23/6/2016).

Eko menjelaskan sesuai ketentuan regulasi, penjagaan palang pintu perlintasan kereta api bukan menjadi tanggung jawab PT KAI, melainkan pemerintah daerah atau perpanjangan tangan Kementerian Perhubungan.

Advertisement

Menurut Eko, tahun ini pihaknya menerjunkan 90 petugas tambahan untuk membantu mengamankan jalur perjalanan kereta api yang bakal dilalui pemudik. “Kami sudah tambah 90 petugas jaga. Mereka disebar selama 24 jam untuk memantau sejumlah titik rawan [sabotase],” bebernya.

Dikatakannya, penambahan personel pengamanan jalur perlintasan kereta api untuk mengangkut pemudik Idul Fitri dibutuhkan untuk memaksimalkan pengawasan.

“Personel tetap kami sekitar 1.250 orang. Dari jumlah tersebut sudah diplot di stasiun, kantor, rel, IT, dll. Jumlahnya memang terbatas. Kami berupaya memaksimalkan dengan personel tambahan untuk Lebaran tahun ini,” kata dia.

Advertisement

Selain penjagaan ekstra, PT KAI Daop VI Yogyakarta juga mengantisipasi jalur longsor di sejumlah titik dengan membangun beronjong, antara lain di Masaran, Sragen, serta Gemolong, Sragen. Lonjakan penumpang pada saat arus mudik dan balik Lebaran 2016 diproyeksi meningkat sampai 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ditemui terpisah sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, menginstruksikan jajarannya untuk membantu pengamanan pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

“Perlintasan sebidang, palangnya dicek semua. Harus utuh dari dua sisi. Untuk perlintasan yang tidak ada penjaganya, saya usulkan ada penduduk setempat untuk membantu menjaga. Bayar mereka dengan upah layak. Kalau tidak dijaga, palangi pintu bahaya sekali apalagi di Jawa Tengah banyak lintasan yang sudah double track,” pesan dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif