Soloraya
Jumat, 24 Juni 2016 - 14:40 WIB

BENCANA SOLO : Tanggul Semanggi Tak Bisa Lagi untuk Akses Jalan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja Melanjutkan Proyek Pembangunan Dinding Penahan Banjir di Pucangsawit, Solo

Bencana Solo, dibangunnya parapet Bengawan Solo membuat tanggul semanggi tak bisa lagi untuk akses.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kelurahan Semanggi meminta warga yang masih menempati rumah di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk segera pindah.

Advertisement

Lurah Semanggi, Didik Wahyudi, mengatakan Pemerintah Kelurahan Semanggi telah mendapatkan informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) adanya pembangunan parapet di tanggul Sungai Bengawan Solo. Berdasarkan rencana, menurut dia, pembangunan parapet kemungkinan besar dilaksanakan mulai 2017 mendatang.

“Rencana ke depan tanggul diitutup parapet. Informasinya BBWSBS segera ke lapangan. Habis Lebaran rencananya ada sosialisasi kepada warga di bantaran sungai, entah disampaikan pemerintah kota atau BBWSBS. Mereka salah satunya mau mengabarkan kene arep diparapet,” kata Didik kepada Solopos.com di Semanggi, Jumat (24/6/2016).

Apabila dibangun parapet, Didik menjelaskan, tanggul tidak bisa digunakan lagi untuk akses jalan warga. Dia mengimbau warga di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk segera meninggalkan rumah  masing-masing. Didik menyebut warga sendiri yang akan menanggung rugi apabila memilih untuk tetap tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

“Kami sudah sering ngoyak-ngoyak warga di bantaran untuk segera pindah. Mereka masih bertahan dengan alasan ganti rugi dari pemerintah tidaklah cukup atau sesuai. Pemerintah sebenarnya kasihan. Warga di bantaran kerap terdampak banjir. Mereka harus mengungsi. Pemerintah ketar-ketir terjadi sesuatu pada mereka,” ujar Didik.

Didik menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menawarkan ganti rugi sekali lagi kepada warga di bantaran Sungai Bengawan Solo. Menurut dia, Pemkot terpaksa akan membongkar bangunan rumah di bantaran Sungai apabila warga tidak kunjunh pindah. Pemerintah juga tidak akan memberikan ganti rugi apabila warga masih menolak tawaran.

“Pak Wali Kota masih memberikan kesempatan kepada warga untuk bisa mendapat ganti rugi. Namun, kalau mereka tetap menolak. Kemungkinan besar tidak ada tawaran ganti rugi lagi. Kalangan dewan kan sebenarnya sudah tidak mau lagi memberikan ganti rugi untuk warga di bantaran,” jelas Didik.

Advertisement

Tim Evakuasi Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Semanggi, Kasmuri, menyarankan warga di bantaran Sungai Bengawan Solo untuk segera pindah. Menurut dia, warga di bantaran sungai sangat berisiko terkena dampak bencana banjir. Kasmuri menilai cuaca semakin susah untuk diprediksi. Dia khawatir banjir Sungai Bengawan sampai merenggut korban jiwa dari warga yang bertempat tinggal di bantaran.

“Apabila terjadi banjir, kami jelas tetap menolong warga di bantaran. Kami tidak keberatan untuk membantu warga di sana. Hanya warga perlu mengerti bahwa mereka sedang membahayakan diri dan anggota keluarga dengan tinggal di bantaran. Banjir bisa terjadi sewaktu-waktu,” tanggap Kasmuri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif