Soloraya
Jumat, 24 Juni 2016 - 17:40 WIB

BANJIR SOLO : Pemkot Akan Umumkan Bantuan ke Publik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Sibat Sangkrah dan ibu rumah tangga di sekitar Sangkrah sedang mengolah makanan di Dapur Umum Sibat Sangkrah di RW 011 Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Senin (20/6/2016). Sejumlah dapur umum mengadendakan untuk menyedaiakan makanan bagi korban banjir hanya sampai Senin. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Banjir Solo, bantuan untuk para korban banjir di Solo terus mengalir.

Solopos.com, SOLO–Bantuan para donatur untuk korban banjir di Kota Solo terus mengalir. Pemkot memastikan bantuan itu akan dipertanggungjawabkan kepada publik.

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Gatot Sutanto mengemukan seluruh bantuan yang diterima akan diumumkan terbuka agar masyarakat mengetahui.

“Masa kritis bencana banjir telah terlewati. Jadi bantuan korban banjir yang kini terus mengalir akan kita arahkan untuk stok di kelurahan rawan bencana,” kata Gatot ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (24/6/2016).

Gatot menyebutkan bantuan yang diterima berasal dari BUMN, BUMD serta perusahaan-perusahaan swasta. Seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng, PT Taspen, Perum Jasa Tirta, Bank Danamon, dan Lippo Group. Tak hanya itu saat bencana terjadi, bantuan dari masyarakat umum juga banyak diterima seperti nasi bungkus. Bantuan semacam itu sangat penting sebagai logistik yang dibutuhkan kali pertama ketika banjir terjadi.

Advertisement

“Saat ini bantuan berlimpah. Bantuan itu akan kami serahkan ke kelurahan yang korban banjir. Sehingga bantuan bisa disalurkan langsung kepada para korban banjir,” katanya.

Saat ini, Pemkot telah memperpanjang masa tanggap darurat hingga Minggu (26/6/2016) nanti. Setelah itu, selanjutnya akan dirapatkan penanganan bencana berikutnya, termasuk pertanggungjawaban bantuan yang diterima Pemkot. BPBD akan menyampaikan seluruh bantuan kepada Wali Kota.

“Baru setelah itu akan dipertanggungjawaban dengan disampaikan kepada publik. Tapi kami belum menentukan mekanismenya seperti apa,” tuturnya.

Advertisement

Gatot mempersilahkan para donatur yang ingin menyumbangkan bantuan bagi para korban banjir. Namun pihaknya mengimbau bantuan jangan berbentuk uang. Lebih baik berbentuk barang yang dibutuhkan korban bencana. Sebab bantuan barang lebih diarahkan kepada stok. Dirinya tidak terlalu khawatir barang menjadi rusak karena lama disimpan. Alasannya, masa kadaluwarsanya cukup panjang. Namun demikian, Pemkot juga tidak bisa menolak apabila ada donatur yang memberikan bantuan berwujud uang. Bantuan berwujud barang dinilai lebih baik dibanding  bantuan berbentuk uang karena rentan terhadap penyelewengan.

“Kalau uang cukup repot karena harus membelanjakan. Berbeda kalau berwujud barang, maka dapat langsung dipakai para korban,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif