Soloraya
Jumat, 24 Juni 2016 - 09:30 WIB

BANJIR KARANGANYAR : Warga Daleman, Ngringo Butuh Bantuan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Dukuh Daleman RT 007/RW 006, Ngringo, Jaten, Karanganyar, sibuk membersihkan baju, dan perabot rumah tangga, Kamis (23/6/2016). (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Banjir Karanganyar, warga Daleman, Ngringo membutuhkan bantuan.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemulihan dampak bencana banjir Sungai Bengawan Solo di Dukuh Daleman RT 007/RW 006, Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar, hingga Kamis (23/6/2016), belum rampung.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, warga pindahan dari Kentingan Baru, Jebres, tersebut masih sibuk beres-beres rumah. Kaum ibu sibuk mencuci pakaian, dan perkasa rumah tangga di depan rumah. Sedangkan para kepala rumah tangga terlihat membersihkan perabot rumah tangga. Sementara anak-anak bermain di sekitar musala dukuh, ditemani beberapa warga perempuan.

Salah seorang warga, Rita, 38, menuturkan kegiatan bersih-bersih masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. Sejumlah sukarelawan tak lagi membantu kegiatan bersih-bersih.

“Belum selesai mas. Saking banyaknya barang yang terendam. Sepekan lagi belum tentu selesai. Sejak Selasa [21/6/2016] lalu para sukarelawan sudah tidak ada yang membantu,” tutur dia.

Advertisement

Rita menjelaskan kondisi sumber air warga masih keruh saat ini. Akibatnya, warga menggunakan air itu hanya untuk mencuci. Kebutuhan air bersih mengandalkan bantuan pihak ketiga.

Tapi sebagian air mineral bantuan tersebut sudah habis, sehingga warga membeli air bersih. “Sebagian sudah mulai membeli air isi ulang pakai galon. Sumber air kami masih keruh,” kata dia.

Penuturan senada disampaikan Sri Prihatin, 51, warga Daleman RT 007/RW 006 Ngringo. Perempuan paruh baya itu mengatakan warga Daleman membutuhkan bantuan dari para dermawan.

Advertisement

Salah satu bantuan yang sangat diharapkan warga yaitu busa atau kasur untuk tempat tidur. Menurut dia beberapa hari terakhir sejumlah warga terpaksa tidur beralaskan tikar musala.

Sebab tempat tidur sebagian warga hanyut dan rusak terendam air banjir. “Tidak usah kasur pak. Busa tipis tidak apa-apa. Kasihan anak-anak tidur dilantai pakai alas tikar,” ujar dia.

Sri dan Rita menjelaskan sejauh ini belum ada bantuan berupa selimut bagi warga. “Cucu saya umur baru tiga bulan tidur pakai selimut, yang untuk selimut kain handuk,” tambah dia.

Ketua Komisi D DPRD Karanganyar, Endang Muryani menyayangkan tak tuntasnya penanganan pascabencana di Daleman. Menurut dia kejadian seperti sudah kerap terjadi. “Memang polanya seperti itu. Ramainya hanya pada saat kejadian. Tapi tak sampai tuntas. Jenis bantuan yang diberikan pun hanya itu-itu saja, tidak sesuai kebutuhan,” sesal dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif