Soloraya
Kamis, 23 Juni 2016 - 17:40 WIB

PPDB 2016 : 42 SMP di Sukoharjo Tak Peroleh Siswa Melalui Jalur Online

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi pembelajaran dalam jaringan atau online di Sragen. (Solopos.com-Moh. Khodiq)

PPDB 2016, puluhan SMP di Sukoharjo belum mendapat siswa melalui jalur online.

Solopos.com, SUKOHARJO–Sebanyak 42 sekolah atau 64,6% sekolah dari 65 sekolah peserta Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online di Sukoharjo belum mendapatkan siswa sesuai daya tampung. Dari 42 sekolah itu tiga sekolah di antaranya masih nol pendaftar. PPDB Online tahun ini di jenjang SMP di Sukoharjo sendiri diikuti 65 sekolah negeri dan swasta dan telah ditutup pada Rabu, 22 Juni.

Advertisement

Dinas Pendidikan (Disdik) Sukoharjo memberikan dua opsi kepada para kepada sekolah di 42 sekolah agar daya tampung terpenuhi, pertama pro aktif mendatangi siswa yang belum mendapatkan sekolah dan kedua membuka PPDB tahap kedua secara offline. Penegasan itu disampaikan Kepala Bidang SMP/SMA/SMK Dinas Pendidikan (disdik) Sukoharjo, Dwi Atmojo Heri mewakili Kepala Disdik Sukoharjo, Bambang Sutrisno ditemui wartawan di sela-sela sosialisasi cap tiga jari di aula kantor setempat, Kamis (23/6/2016).

Heri menjelaskan opsi pro aktif dimaksudkan agar para kepala sekolah datang ke rumah calon siswa ke rumah atau door to door. Menurutnya, terdeteksi sejumlah 322 siswa lulusan SD yang belum mendapatkan sekolah. Ke-322 siswa itu telah mengikuti PPDB Online yang berakhir Rabu tetapi tidak diterima disekolah yang dipilih.

“Setiap anak berhak mendaftar di empat sekolah di sistem PPDB online, yakni dua sekolah negeri dan sisanya sekolah swasta. Hasil rekap diketahui ke-322 siswa hanya memanfaatkan dua pilihan tetapi semuanya tidak diterima,” jelasnya.

Advertisement

Disebutkannya, alasan tidak diterima karena daya tampung sekolah pilihan siswa sudah terpenuhi oleh pendaftar dengan nilai yang jauh lebih tinggi. “Disdik sudah mendata dan semua kepala sekolah yang masih kekurangan murid disarankan mendatangi rumah per rumah. Kedatangan ke rumah calon siswa untuk menawarkan si anak bersekolah di sekolah negeri. Kami berharap semua lulusan SD tertampung di SMP,” tandasnya.

Heri menyatakan opsi kedua adalah membuka pendaftaran gelombang kedua secara offline. “Pendaftaran gelombang kedua dibuka Senin (27/6/2016) hingga Sabtu (16/7/2016) atau dua hari sebelum hari pertama masuk sekolah. Semua SMP yang belum terpenuhi daya tampung siswa boleh membuka pendaftaran gelombang kedua.”

menurut Heri, masih terdapat 3.547-an lulusan sekolah dasar yang belum sama sekali mendaftarkan ke salah satu SMP di Sukoharjo. “Lulusan SD tahun ini sejumlah 12.326 anak sedangkan pendaftar dalam kota atau Sukoharjo baru sebanyak 8.779 anak sehingga masih ada lulusan SD di Sukoharjo yang belum mendaftar.”

Advertisement

Dia berharap masing-masing unit pelaksana daerah (UPT) disdik se-Sukoharjo menelusuri keberadaan lulusan SD yang belum mendaftar sekolah. “Jangan ada lulusan SD di Sukoharjo yang tidak melanjutkan ke jenjang SMP.”

Sementara itu, data di laman ppdbsukoharjo.net tercatat, tiga sekolah yang masih nol pendaftar adalah SMP Islam Sudirman, Kecamatan Polokarto, SMP Kristen, Kecamatan Tawangsari, dan SMP Prawira Marta, Kecamatan Kartasura. SMP Islam Sudirman membutuhkan murid sejumlah 64 siswa, SMP Kristen, Tawangsari membutuhkan 20 siswa dan daya tampung SMP Prawira Marta, Kartasura sebanyak 32 siswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif