Soloraya
Kamis, 23 Juni 2016 - 18:40 WIB

PENEMUAN AMUNISI SRAGEN : Penambang Pasir di Gondang Temukan Granat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi granat (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Penemuan amunisi Sragen terjadi di Desa Tunggul, Kecamatan Gondang.

Solopos.com, SRAGEN–Sunarto, 34, seorang penambang pasir asal Dusun/Desa Tunggul, RT 012, Kecamatan Gondang, menemukan dua buah benda yang diduga sebagai granat. Temuan benda mencurigakan itu langsung membuat geger warga sekitar.

Advertisement

Informasi yang dihimpun Solopos.com di Mapolres Sragen, Kamis (23/6/2016), dua benda yang sudah berkarat itu ditemukan menempel di sebuah papan kayu di dasar Sungai Gilingan, Rabu (22/6/2016) siang. Sejak pagi, Sunarto sudah menggali pasir di Sungai Gilingan, tepatnya di sebelah barat rumah tetangganya Gufron. Benda yang dicurigai sebagai granat itu selanjutnya diangkat dari dasar sungai. Sunarto lantas melapor ke polisi karena tidak mau menanggung risiko apabila benda itu meledak.

”Mendapati laporan itu, Polsek Gondang meminta bantuan Polres Sragen. Saat itu juga, tim Gegana, Kasat Intelkam, petugas Satuan Brimob [Detasemen C Pelopor] Solo tiba di lokasi. Mereka lalu mengamankan dua benda yang dicurigai sebagai granat itu,” kata Kapolsek Gondang AKP Y. Trisnanto mewakili Kapolres Sragen AKBP Cahyo Widiarso kepada Solopos.com.

Polisi juga mencurigai dua benda itu sebagai granat. Namun, polisi tidak bisa memastikan jenis granat yang dimaksud. Ini karena permukaan benda dengan diameter 4 cm itu sudah berkarat. ”Ukurannya kecil karena hanya berdiameter 4 cm. Apakah itu granat jenis nanas, kami belum bisa memastikan. Benda itu sudah berkarat sehingga sulit untuk dikenali,” jelas Trisnanto.

Advertisement

Menurut penuturan warga sekitar, benda itu merupakan granat peninggalan zaman penjajah Jepang. Benda yang dicurigai granat itu sudah terpendam selama puluhan tahun di dasar sungai sehingga membuatnya berkarat. ”Melihat kondisinya, saya pikir kecil kemungkinan benda yang dicurigai sebagai granat itu masih bisa meledak. Namun, untuk menanggulangi sesuatu yang tidak diinginkan. Lebih baik bahan peledak itu diamankan. Entah mau diledakkan atau disimpan di tempat yang aman, kami serahkan kepada Polres,” terang Trisnanto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif