Soloraya
Kamis, 23 Juni 2016 - 17:15 WIB

PENDIDIKAN KARANGANYAR : 20 Persen SD Kekurangan Siswa, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustasi pendidikan (JIBI/Dok)

Pendidikan Karanganyar, puluhan SD di Karanganyar kekurangan siswa.

Solopos.com, KARANGANYAR–Lebih dari 20 persen sekolah dasar (SD) di Bumi Intanpari kekurangan murid tahun 2016. Jumlah SD di Bumi Intanpari tercatat 475 unit, tersebar di 17 wilayah kecamatan.

Advertisement

Informasi itu disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora), Agus Haryanto, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Kamis (23/6/2016).

“Ooh [SD kekurangan murid] banyak itu. Ya, 20 persen lebih, dari 475 sekolah,” tutur dia. Agus tidak menampik kemungkinan sekolah-sekolah itu tak mendapat jumlah murid baru yang representatif pada masa penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/2017.

Advertisement

“Ooh [SD kekurangan murid] banyak itu. Ya, 20 persen lebih, dari 475 sekolah,” tutur dia. Agus tidak menampik kemungkinan sekolah-sekolah itu tak mendapat jumlah murid baru yang representatif pada masa penerimaan siswa baru tahun ajaran 2016/2017.

Menurut dia situasi sekolah kekurangan siswa segera dipetakan untuk bahan evaluasi. Hasil inventarisasi dan pemetaan menjadi bahan untuk dilaporkan kepada Bupati. “Sedang diinventarisasi. Setelah itu kita laporkan kepada Pak Bupati,” imbuh dia.

Opsi penanganan terhadap sekolah yang kekurangan siswa, menurut Agus, peleburan (regrouping). “Bila tidak mungkin ada kemajuan, ya bisa kita regrouping. Bila ada alternatif sekolah lain. Tapi semua mesti kita kaji secara mendalam,” kata dia.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, sejumlah SD di pinggiran Kecamatan Gondangrejo, kekurangan siswa baru. Salah satunya SDN 03 Plesungan yang terletak di pinggir jalan lingkar (ringroad). Hingga Kamis, sekolah yang berbatasan dengan Jebres itu mendapat empat siswa baru.

Berkas pendaftaran mereka sudah dinyatakan lengkap. Selain mereka ada satu lagi anak yang mau sekolah di SDN 03 Plesungan. Tapi hingga kemarin yang bersangkutan belum menyerahkan berkas. Pihak sekolah melakukan pendekatan door to door ke warga.

“Sebelum ini kami sudah bergerilya sebenarnya, door to door. Warga yang ada anak-anaknya kami datangi. Yang mau masuk, kami beri alat tulis dan tas. Kalau sudah masuk diberi sepatu dan satu setel seragam,” ujar Puji Panuntun Ari, 50, guru kelas II.

Advertisement

Dari proses gerilya tersebut, pihak sekolah berhasil merayu tujuh anak. Tapi dua anak di antaranya mengembalikan fasilitas yang telah diterma. Tinggal lima anak yang menerima fasilitas. Tapi sejauh ini baru empat anak yang telah mendaftarkan diri.

Menurut Puji, SDN 03 Plesungan kekurangan siswa bertahun-tahun terakhir. Tahun lalu 21 anak masuk ke sekolah itu. Kini mereka telah naik ke kelas II. Jumlah siswa kelas III saat ini 10 anak, kelas IV 10 anak, kelas V enam anak, dan kelas VI sembilan anak.

“Siswanya minimalis. Mungkin karena pengaruh keberadaan jalan lingkar di depan sekolah. Atau dekatnya jarak sekolah dengan SDN Ngemplak, Jebres, Solo. Dari sini ke sana hanya satu kilometer. Sebagian yang lain lari ke sekolah di Ngringo,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif