Soloraya
Kamis, 23 Juni 2016 - 17:23 WIB

LALU LINTAS SOLO : Lalin Purwosari Menjadi Ekstra Antisipasi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengendara mobil dan sepeda motor melintasi jalan dengan sistem dua arah di Jl. Slamet Riyadi, Purwosari, Solo, Kamis (23/6/2016). Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) Purwosari-Gendengan menurut rencana akan diundur Dishubkominfo Kota Solo setelah Lebaran 2016. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lalu lintas Solo, Dishubkominfo Solo menyiapkan rekayasa lalu lintas di Purwosari.

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo menyiapkan rekayasa lalu lintas di seputar Purwosari pada arus mudik Lebaran 2016. Kawasan tersebut membutuhkan penanganan ekstra seusai penundaan kebijakan jalan searah Jl. Slamet Riyadi mulai bunderan Purwosari-Gendengan yang rencananya baru diterapkan setelah Lebaran.

Advertisement

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Sri Baskoro, menyampaikan kawasan Purwosari menjadi satu dari tiga tumpuan akses utama masuk ke Kota Bengawan dari arah barat. Selain dari Purwosari, akses utama ke Solo dari arah barat juga bisa melalui Underpass Makamhaji, Sukoharjo, dan Jl. Adisucipto.

“Mayoritas lalu lintasnya dari arah barat. Purwosari butuh penanganan ekstra,” katanya saat ditemui di sela pengoperasian alat pemberi isyarat lalu lintas di perempatan Sumber, Kamis (23/6/2016) siang.

Baskoro mengatakan salah satu yang kebijakan untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan dari arah barat yang masuk ke Solo lewat Jl. Slamet Riyadi adalah penerapan sistem buka tutup Jl. Slamet Riyadi Kerten mulai dari pertigaan Hotel Alila.

Advertisement

“Kalau lalu lintas di Kerten-Purwosari terpantau padat, nanti kami terapkan sistem buka tutup mulai simpang tiga Alila. Ketika kendaraan sudah penuh, lalu lintas kendaraan kami alihkan lewat Jl. Prof. Soeharso,” jelasnya.

Dikatakan Baskoro, tujuan buka tutup akses utama masuk Kota Solo tersebut untuk mengamankan perjalanan kereta api yang melintasi perlintasan kereta api Purwosari. “Perjalanan kereta api tidak boleh terganggu. Itu amanat undang-undang. Pada hari biasa sudah 100 perjalanan kerata api lebih. Jumlahnya pasti naik lagi saat mendekati Lebaran,” terangnya.

Selain buka tutup jalan, Dishubkominfo juga bakal memasang barikade dan water barrier di Jl. Slamet Riyadi mulai Kerten sampai perempatan Solo Centre Point (SCP). “Tujuannya untuk menghindari crossing [tabrakan dari arah berlawanan]. Nanti pembatas jalan kami pasang dari Kerten sampai dekat palang pintu kereta api Purwosari dan dari depan Stasiun Purwosari sampai perempatan SCP,” ujar dia.

Advertisement

Disinggung soal antisipasi peningkatan kendaraan di Jl. Agus Salim menjelang musim mudik, Baskoro menyarankan angkutan barang melintasi kawasan tersebut selepas pukul 18.00 WIB. Dia mengatakan kendaraan barang selain kebutuhan pokok dilarang melintas mulai H-3 sampai H+3 Idul Fitri atau Minggu-Sabtu (3-9/6/2016).

Sementara itu, pemerhati transportasi Solo, Muslich Hartadi Sutanto, menilai Purwosari membutuhkan rekayasa lalu lintas taktis jangka pendek selama musim mudik dan arus balik Idul Fitri tahun ini.

“Skenarionya Stasiun Purwosari sampai dengan SCP dibuat satu arah dari barat ke timur. Tujuannya menghilangkan titik konflik arus dari selatan ke timur dengan arus dari timur ke barat di depan stasiun,” paparnya.

Penerapan rekayasa lalu lintas tersebut, dikatakan Muslich, perlu diikuti pengaturan di perempatan Purwosari dan Gendengan. “Arus menuju Manahan [dari arah barat Jl. Slamet Riyadi] bisa diarahkan belok kiri di simpang SCP melalui Brengosan. Sedangkan arus dari SCP menuju ke Gendengan tetap berlaku dua arah. Ini untuk mengakomodasi arus dari Kota Barat yang menuju ke barat,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif