Soloraya
Kamis, 23 Juni 2016 - 20:15 WIB

KECELAKAAN SRAGEN : Minim Saksi, Polisi Belum Temukan Tersangka Tabrak Lari Remaja Mondokan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Antara)

Kecelakaan Sragen, Satlantas Polres Sragen masih memiliki PR penanganan kasus tabrak lari.

Solopos.com, SRAGEN–Jajaran Satlantas Polres Sragen hingga kini belum mengetahui pelaku tabrak lari yang menewaskan Fathurrohman, 19, warga Purworejo, RT 013, Desa Jekani, Mondokan, pada awal Juni lalu.

Advertisement

“Minim informasi yang didapat dari saksi. Saksi tidak mengetahui bagaimana ciri-ciri tersangka. Tersangka langsung meninggalkan TKP [tempat kejadian perkara] setelah menabrak korban,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Sragen Iptu Sudarmaji kepada Solopos.com, Kamis (23/6/2016).

Sudarmaji memastikan pelaku yang menabrak korban di kawasan Genengsari, Kalikobok, Tanon, merupakan seorang pria, bukan perempuan sebagaimana yang diberitakan Solopos.com. Pelaku yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio J warna hijau beralasan ingin mencari bantuan mobil untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun, pelaku justru tidak kembali.

Berdasar keterangan dari warga sekitar, pelaku meninggalkan sebuah helm merek Shell warna hitam bergaris merah. Pelaku dan korban sama-sama jatuh akibat insiden kecelakaan itu. Pelaku sempat menghampiri korban lalu meminta izin kepada warga untuk mencari bantuan mobil namun tidak kembali.

Advertisement

”Sempat beredar kabar kalau penambrak korban adalah perempuan. Namun, keterangan yang benar adalah laki-laki,” kata Danang warga yang menyaksikan kejadian itu.

Fathurrohman mengembuskan napas terakhir saat kakak kandungnya, Riya Sagita, tengah melangsungkan resepsi pernikahan dengan pria pujaan hatinya di rumah. Berita duka itu datang saat pesta resepsi pernikahan tengah berlangsung. Kabar itu datang saat prosesi resepsi pernikahan memasuki acara atur pasrah temanten.

Saat itu, pasangan pengantin hendak dipertemukan sebelum keduanya duduk di kursi pelaminan. Di tengah berlangsungnya acara, tiba-tiba pembawa acara menyampaikan berita yang tidak diinginkan itu. Informasi meninggalnya Fathurrohman itu sontak membuat pesta resepsi pernikahan yang sempat berjalan khidmat menjadi penuh keharuan. Suasana pernikahan yang sebelumnya diwarnai canda tawa kebahagiaan, seketika berubah dengan dipenuhi jerit dan tangis. Meriahnya dekorasi resepsi pernikahan itu tiada berarti. Orang-orang penting yang menjadi tamu pernikahan itu seketika berubah status menjadi pelayat. Mereka datang untuk memberi doa restu, sekaligus mengucapkan bela sungkawa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif