Otomotif
Kamis, 23 Juni 2016 - 01:10 WIB

BURSA MOBIL: Tata Nano: Mobil Murah Seharga Rp24 Jutaan Bakal Dijual di Indonesia?

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Unit Tata Nano berpelat nomor putih. (Facebook.com)

Bursa mobil dihebohkan kabar Tata Nano seharga sepeda motor.

Solopos.com, SOLO – Bursa mobil Tanah Air dihebohkan oleh kabar Tata Nano yang masuk ke Indonesia. Mobil mungil termurah sejagat itu kabarnya dijual dengan kisaran harga setara skuter matik (skutik) Yamaha Nmax dan Honda PCX.

Advertisement

Kabar tersebut berasal dari postingan pemilik akun Daiishi Enza di sosial media (sosmed) Facebook. Ia mengunggah lima foto Tata Nano yang sudah dilengkapi pelat nomor putih berkode B yang artinya mobil itu sudah siap dijual untuk wilayah Jakarta.

Range harga 24 juta-38,9 juta udh dpet mobil 650 cc + AC dan tangki bensin 23 liter cukup buat Ibu Kota,” tulis Daiishi Enza sebagaimana dikutip Solopos.com dari Facebook, Sabtu (18/6/2016).

Menariknya lagi, Enza juga menyebut pembelian mobil besutan Tata Motors India dapat dilakukan secara kredit selama tiga tahun dengan membayarkan uang muka (down payment/ DP) sebesar lima juta rupiah.

Advertisement

Saking hebohnya, postingan tersebut kini sudah dibagikan hingga 6.129 kali oleh para pengguna Internet (netizen). Di kolom komentar pun sebagian dari mereka mengaku antusias dan berminat membeli.

Terkait viralnya postingan tersebut, PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) langsung mengeluarkan siaran resmi yang berisi pernyataan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah menjual mobil Tata Nano.

“Tata Nano belum pernah diluncurkan di Indonesia oleh TMDI dan Tata Nano tidak pernah dipasarkan oleh dealer resmi Tata Motors di Indonesia,” ungkap Public Relation TMDI, Kiki Fajar lewat halaman resmi di Facebook.

Advertisement

TMDI juga mewanti-wanti supaya konsumen waspada terhadap segala kemungkinan penipuan. Selain itu harga tersebut juga tidak masuk akal karena varian termurah Tata Nano di negara asalnya dijual mulai Rp40 juta. Jika benar masuk ke bursa mobil Indonesia, seharusnya harganya membengkak akibat besarnya pajak impor.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif