Jateng
Rabu, 22 Juni 2016 - 21:50 WIB

BENCANA ALAM JATENG : Gubernur Ganjar Wajibkan Rehabilitasi dan Relokasi Akurat

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga terdampak tanah longsor membawa bantuan logistik melintasi kawasan bencana longsor di Donorati, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (22/6/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Bencana alam Jateng berupa tanah longsor dan banjir terjadi di sejumlah daerah yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan rumah warga.

Semarangpos.com, SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemerintah daerah yang di wilayahnya terjadi tanah longsor dan banjir mendata jumlah korban dan kerugian akibat bencana alam Jateng itu. Data itu diharapkan mampu menjadikan rehabilitasi dan  relokasi bisa dilakukan akurat.

Advertisement

“Jumlah warga yang meninggal dunia, warga masih dirawat di rumah sakit berapa, serta kerugian harta benda, rumah, sawah. Samua agar dilakukan pendataan,” pinta Gubernur Ganjar di Semarang, Selasa (21/6/2016).

Pendataan ini, lanjut gubernur, agar penanganan rehabilitasi dan  rekonsiliasi, termasuk masalah relokasi warga yang terkena dampak bencana bisa dilakukan secara akurat. “Saya minta agar semua itu bisa segera dibereskan, sehingga penanganan bisa dilakukan dengan tepat,” tandasnya.

Seperti diberitakan, akibat hujan deras yang mengguyur sejumlah daerah di Jateng terjadi bencana tanah longsor dan banjir, Sabtu-Minggu (18-19/6/2016). Daerah yang terkena bencana, antara lain Purworejo, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Kebumen, Banyumas, Pemalang, Sukoharjo, Wonosobo, Solo, Wonogiri,  Karanganganyar, Klaten, Pemalang, Magelang, dan Cilacap.

Advertisement

Bencana tanah longsor di Banjarnegara menyebabkan enam orang warga minggal dunia, sedangkan banjir dan tanah longsor di Purworejo menyebabkan puluhan warga meninggal dunia, serta sebagian belum ditemukan. Gubernur lebih lanjut menyatakan untuk relokasi warga yang yang terkena dampak bencana tanah longsor, pemerintah daerah setempat agar segera mencari lokasinya.

Menurut Ganjar, warga terdampak longsor di Purworejo telah bersedia untuk direlokasi ke tempat lain yang lebih aman. ”Saya sudah menanyakan kepada warga di Purworejo dan daerah lainnya apakah mauh dipindah, mereka bersedia,” ujarnya.

Demi anggaran relokasi, Ganjar menyatakan akan ditanggung secara gotong royong oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat serta lewat program corporate social responsibility (CSR) perusahaan. ”Penanganan bersama-sama pemerintah, masyarakat, dan pengusaha,” tandasnya.

Advertisement

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif