Soloraya
Rabu, 22 Juni 2016 - 10:10 WIB

BANJIR SOLO : Posko Bencana Dipertahankan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lurah Pasar Kliwon, Roh Warsito, menelepon sejumlah pihak untuk berkoordinasi di lokasi banjir belakang RS Kustati, Minggu (19/6/2016) pagi. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Banjir Solo, BPBD Solo mempertahankan pendirian posko banjir hingga Kamis (23/6/2016).

Solopos.com, SOLO–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo mempertahankan pendirian posko bencana banjir di Solo sampai tiga hari ke depan atau Kamis (23/6/2016).

Advertisement

Kepala Pelaksana Harian BPBD Solo, Gatot Sutanto, mengatakan pendirian posko bencana banjir sangat diperlukan setelah Wali Kota Solo menetapkan status darurat bencana mulai Senin (20/6/2016). Penetapan status sebagai bencana memudahkan Pemkot Solo dalam mencairkan dana tidak terduga guna pemulihan daerah terkena banjir.

“Bantuan korban banjir di posko terus mengalir sampai sekarang. Kami menghimbau kepada masyarakat yang ingin membatu korban banjir berkoordinasi dengan BPBD,” ujar Gatot saat ditemui Solopos.com di posko banjir di Joyotakan, Selasa (21/6/2016).

Gatot mengatakan bantuan bencana di posko seperti makanan siap saji, beras, makanan ringan sangat melimpah. Jenis bantuan yang masih minim adalah kebutuhan bayi seperti popok, minyak telon, sabun, dan bedak. Selain itu, obat-obatan seperti sakit kepala, masuk angin, nyeri, dan lainnya.

Advertisement

“Kami tidak menolak menerima bantuan makanan siap saji. Namun, karena makanan seperti itu tidak tahan lama dan tidak adanya gudang penyimpanan justru menyulitkan BPBD,” kata dia.

Ia mengatakan penetapan sebagai darurat bencana sangat penting dilakukan karena kaitanya untuk mempercepat pemulihan setelah terjadi bencana. Percepatan tersebut salah satunya adalah perbaikan infrastruktur yang rusak akibat banjir. Perbaikanya infrastruktur dapat dimintakan dana dari APBD Provinsi Jateng atau dari APBN.

“Kami belum melakukan pendataan berapa kerugian dan kerusakan infrastruktur yang rusak akibat banjir sampai sekarang,” kata dia.

Advertisement

Ditanya mengenai belum normalnya seluruh saluran air bersih PDAM di Joyotakan, Gatot mengatakan PDAM masih berusaha memperbaiki instalasi pipa yang rusak akibat banjir. Ia berjanji dalam dua hari kedepan air bersih PDAM di Joyotakan sudah normal.

“Kami siap memberikan bantuan air bersih kepada warga jika membutuhkan. BPBD saat ini fokus memulihkan daerah yang terkena banjir dan memberikan bantuan kepada warga,” kata dia.

Sementara itu, Lurah Joyotakan, Serengan, Purbowinoto, mengimbau warga untuk tidak mengambil bantuan sendiri ke posko. Bantuan dilakukan satu pintu dengan koordinator ketua rukun warga (RW).

“Kami khawatir jika semua warga datang ke posko mengambil bantuan akan terjadi rebutan. Ketua RW yang diberikan kewenangan mengambil bantuan di posko dan membagikannya ke warga,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif