News
Selasa, 21 Juni 2016 - 10:47 WIB

PILPRES AS : Donald Trump Hampir Dibunuh Pemuda Inggris Saat Kampanye di Las Vegas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donal Trump (cnn)

Donald Trump menjadi sasaran pembunuhan seorang pemuda saat berkampanye di Las Vegas.

Solopos.com, LAS VEGAS – Seorang pria asal Inggris ditangkap polisi dalam kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump di Las Vegas, AS. Pemuda berusia 19 tahun ini berusaha merampas pistol polisi dan mengaku ingin membunuh Trump.

Advertisement

Seperti dilansir detikcom dari Reuters, Selasa (21/6/2016), Michael Steven Sandford ditangkap di hotel Treasure Island, Las Vegas pada Sabtu (18/6/2016), setelah berusaha merampas pistol yang dibawa salah satu polisi yang mengawal kampanye. Polisi harus bergulat dengan Sandford demi mengamankannya.

Dakwaan kasus Sandford telah dibacakan dalam persidangan di pengadilan federal Nevada pada Senin (20/6/2016). Menurut dokumen pengadilan itu, Sandford mengaku kepada salah satu agen Secret Service bahwa dirinya sengaja pergi ke Las Vegas, dari California untuk menembak mati Trump.

“Sandford mengklaim dirinya berusaha membunuh Trump selama setahun terakhir, tapi memutuskan untuk beraksi pada kesempatan ini karena akhirnya dirinya merasa yakin untuk melakukannya,” demikian bunyi dokumen persidangan.

Advertisement

Disampaikan juru bicara kantor jaksa setempat, Natalie Collins, Sandford dijerat dakwaan melakukan tindak kekerasan di area terlarang. Sandford dijadwalkan mengikuti persidangan awal pada 5 Juli mendatang.

Baca juga: Donald Trump Serukan Pengawasan di Masjid-masjid Amerika

Masih menurut dokumen persidangan itu, Sandford telah tinggal di AS selama 1,5 tahun. Dokumen itu menyebut, Sandford tinggal di Hoboken, New Jersey setelah tiba dari Inggris.

Advertisement

Dokumen persidangan juga menyebut, Sandford pergi mengunjungi tempat latihan tembak Battlefield Vegas pada Jumat (17/6/2016), untuk latihan menembak. Sandford mengklaim dirinya belum pernah menggunakan senjata api sebelumnya.

Kepada penyidik yang memeriksanya, Sandford menyatakan dirinya akan kembali mencoba untuk membunuh Trump, jika dia bebas. Belum ada tanggapan dari pihak Trump soal kasus ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif