Soloraya
Selasa, 21 Juni 2016 - 22:36 WIB

NASIB TKI : Jenazah TKI Solo yang Kecelakaan di Malaysia Tiba di Rumah

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jenazah Sri Maryani, 40, tenaga kerja wanita (TKW) tewas kecelakaan lalu lintas di Malaysia tiba di rumah duka di Depok RT 003 /RW 004, Manahan, Banjarsari, Selasa (21/6/2016) malam. (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Nasib TKI asal Solo ini sempat terkatung-katung. Setelah mengalami kecelakaan di Malaysia, pemulangan jenazahnya sempat tertunda.

Solopos.com, SOLO — Jenazah Sri Maryani, 40, tenaga kerja wanita (TKW) warga Depok RT 003 /RW 004, Manahan, Banjarsari, Solo, tewas kecelakaan lalu lintas di Malaysia akhirnya tiba di rumah duka, Selasa (21/6/2016) malam, pukul 19.30 WIB. Jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bonoloyo, Kadipiro, Banjarsari, Solo, Rabu (22/6/2016) pukul 13.00 WIB.

Advertisement

Informasi dihimpun Solopos.com, jenazah Maryani tiba di Bandara Adi Soemarmo Solo sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung dibawa ke rumah duka di Jl. Pelatuk, Depok, Banjarsari, Solo, menggunakan mobil ambulans jenazah korban. Secara simbolis, jenazah diserahkan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Provinsi Jateng kepada ketua rukun tetangga (RT) 003 mewakili keluarga korban.

Kedatangan jenazah korban disambut isak tangis keluarga. Ketua RT 003, Joko Subejo, mengatakan pemulangan jenazah korban sempat tertunda karena pemulangkan korban ke Indonesia membutuhkan biaya senilai Rp15 juta. Keluarga korban merupakan keluarga kurang mampu sehingga tidak bisa menyanggupi permintaan uang.

Hingga akhirnya mereka meminta bantuan Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan Dinsosnakertrans Provinsi Jateng. “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang turut membantu memulangkan jenazah dia [Maryani] hingga sampai ke rumah duka,” ujar Joko saat ditemui Solopos.com di rumah duka, Selasa.

Advertisement

Ia mengatakan keluarga korban sudah mengiklaskan kepergian dia (Maryani) dan tidak akan menuntut pelaku. Maryani meninggalkan tiga anaknya yang semuanya masih kecil.

Adik Kandung korban, Sriyono, 38, mengatakan setibanya di rumah duka jenazah korban disimpan di dalam peti tertutup. Keluarga tidak membuka jenazah korban karena sudah mengikhlaskannya. “Kami berterima kasih kepada Pemkot Solo yang turut membantu memulangkan jenazah ke rumah duka,” kata dia.

Terpisah, Lurah Manahan, Irianto, mengatakan di Malaysia korban bekerja sebagai cady golf selama 10 bulan. Dia [Maryani] memilih bekerja di Malaysia sebagai TKW karena dirinya menjadi tulang punggung keluarganya setelah suaminya, Eko Yulianto meninggal dunia. “Semua biaya pemakaman ditanggung Dinsosnakertrans Solo,” kata dia.

Advertisement

Sebelumnya, Sri Maryani TKW asal Depok, Banjarsari dikabarkan tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada Rabu (15/6/2016). Pemulangkan jenzah ke Indonesia tertunda selama sepakan karena keluarga di Solo tidak punya biaya memulangkan jenazah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif