SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pengetesan makanan yang mengandung zat berbahaya di Pasar Sentolo lama, Selasa (21/6/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)
Makanan berbahaya ditemukan di Pasar Nanggulan Kulonprogo
Harianjogja.com, KULONPROGO-Satpol PP Kulonprogo bersama sejumlah petugas terkait menemukan 3,6 kilogram ikan berformalin dalam razia yang dilakukan di Pasar Nanggulan, Nanggulan, Selasa (21/6/2016) pagi.
Ikan berformalir tersebut disinyalir dipasok dari salah satu pedagang besar di Pasar Beringharjo, Jogja.
Razia yang digelar selama bulan Ramadan ini menemukan sejumlah jenis ikan kering yang mengandung formalin. Jenis ikan kurisi menjadi temuan terbanyak dengan berat mencapai 1,6 kilogram.
Selebihnya terdiri dari 1,1 kilogram ikan teri berkepala, 1 ons ikan kacangan dan 9 ons ikan pethek.
Temon, pedagang ikan berformalin mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa komoditas dagangannya mengandung zat berbahaya. Sejumlah ikan berformalin tersebut menurutnya dibeli dari pedagang langganannya di Pasar Beringharjo.
“Kulakannya 10 haril lalu, di Beringharjo,” jelasnya ketika proses pengetesan oleh petugas.
Adapun, untuk beberapa ikan kering yang lebih baru terbukti tidak mengandung formalin. Para petugas kemudian mengimbau pedagang untuk mengembalikan sejumlah ikan kering ke distributornya agar tidak merugi.
Pemeriksanaan juga dilakukan kepada sejumlah daging segar, olahan ayam, cendol, mie basah, dan agar-agar. Hasilnya, sejumlah makanan tersebut terbukti bebas dari zat rodhamin tipe B dan Boraks.
Kepala Seksi Penegakan Hukum Peraturan Daerah Satpol PP Kulonprogo, Qumarul Hadi mengatakan bahwa para pedagang yang kedapatan berbuat curang dikenakan UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan, dan UU no 3 Tahun 2009 tentang Kesehatan.