Soloraya
Selasa, 21 Juni 2016 - 20:40 WIB

LEBARAN 2016 : Pemprov Jateng Minta Pemda Siapkan Alternatif Jalur Mudik

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jalan. (JIBI/Solopos/Antara/Yusuf Nugroho)

Lebaran 2016, pemerintah daerah diminta menyiapkan alternatif jalur mudik.

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta pemerintah daerah (pemda) mempersiapkan jalur mudik alternatif. Arahan tersebut untuk mengantisipasi bencana alam di sejumlah jalur rawan Soloraya yang bakal dilalui pemudik.

Advertisement

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sri Puryono, menginstruksikan pemda untuk mempersiapan arus mudik dan arus balik di wilayahnya secara optimal. Tak terkecuali bagi pemerintah daerah di sejumlah wilayah yang dilanda bencana alam akibat cuaca ekstrim akhir pekan lalu.

“Saya habis pantauan di wilayah Purworejo-Kutoarjo, di sana ada jalan nasional 300 meter yang terendam. Saya minta nanti ada jalur alternatif lewat jalur lingkar selatan yang tembus ke Purworejo. Jalan-jalan lain di sekitar sini [Soloraya] yang rawan juga harus disiapkan jalur alternatifnya,” katanya saat ditemui di Stasiun Balapan, Senin (21/6/2016).

Sekda menyatakan jalan provinsi di Jawa Tengah yang masuk kategori mulus untuk dilalui kendaraan pada Lebaran 2016 mencapai 86%. “Sisanya yang 14% sampai akhir tahun nanti harus bagus semuanya. Harapan saya pemda juga menyiapkan jalan-jalan di daerahnya,” paparnya.

Advertisement

Selain infrastruktur jalan, Sri mengarahkan pemda untuk menyiapkan fasilitas umum penunjang keselamatan di jalan. “Saya tadi sudah mengecek di Puskesmas Ampel I, di sana sudah siap. Yang lain juga harus disiapkan sebaik-baiknya. Fasilitas umumnya dibenahi. H-10 semuanya sudah bisa selesai,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekda juga menyorot soal keamanan pengguna jalan yang melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

“Perlintasan sebidang, palangnya dicek semua. Harus utuh dari dua sisi. Untuk perlintasan yang tidak ada penjaganya, saya usulkan agar PT KAI menggunakan penduduk setempat untuk membantu menjaga. Bayar mereka dengan upah layak. Kalau tidak dijaga, palangi pintu bahaya sekali apalagi di Jawa Tengah banyak lintasan yang sudah double track,” urainya.

Advertisement

Menanggapi arahan Sekda Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkomunfo) Solo Yosca Herman Soedrajat mengatakan pihaknya bakal intens berkomunikasi dengan jajaran Dinas Perhubungan di Soloraya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif