Soloraya
Selasa, 21 Juni 2016 - 16:15 WIB

LEBARAN 2016 : Kendaraan Pribadi Masuk Solo Diprediksi Capai 8,6 Juta Unit

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Motor dan mobil padat melintas di Jl. Slamet Riyadi, Kleco, Solo, Kamis (16/7/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lebaran 2016, Dishubkominfo Solo memprediksi jumlah kendaraan pribadi masuk Solo naik 10% dibandingkan tahun lalu.

Solopos.com, SOLO–Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo memprediksikan jumlah kendaraan pribadi yang melintas di Kota Bengawan selama Lebaran mencapai 8.604.833 unit atau naik 10% dari 2015.

Advertisement

Kepala Dishubkominfo Solo Yosca Herman Soedrajat ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Selasa (21/6/2016), mengatakan telah menyiapkan rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan pada beban puncak arus mudik maupun balik Lebaran. Rekayasa lalu lintas itu di antaranya menyiapkan kantong-kantong parkir, menyiapkan jalur alternatif serta membatasi kendaraan berat melintas di dalam kota. Selain itu akan memaksimalkan petugas untuk berjaga mengamankan lalu lintas.

“Kami mengoptimalkan jalur-jalur alternatif di dalam kota untuk mengurai kemacetan,” kata Herman, sapaan akrabnya.

Herman memprediksikan jumlah kendaraan yang masuk ke kota Solo selama Lebaran mencapai 8.604.833 unit atau meningkat dibanding tahun lalu mencapai 7.822.566 unit. Peningkatan jumlah kendaraan pribadi dari tahun ke tahun terus meningkat. Hal ini lantaranya banyaknya pemudik yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dibandingkan naik moda transportasi umum. Kondisi ini sering kali menyebabkan kepadatan lalu lintas di Kota Solo.

Advertisement

“Kami mengimbau pemudik untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi, tapi gunakan angkutan umum,” imbaunya.

Guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas, pihaknya menyiapkan berbagai langkah strategis, di antaranya memasang rambu-rambu pengalihan arus lalu lintas khusus mobil pribadi di persimpangan dan barikade di lokasi macet. Mengurangi volume kendaraan yang melintas di jalan kota dengan mengalihkan arus lalu lintas seperti ke jalan tol Solo-Kertosono (Soker) ruas Solo-Sragen sepanjang 25 kilometer. Tak hanya itu pihaknya akan mengefektifkan patroli kota dan patroli parkir.

“Kami bersama Satlantas Polresta Solo dan instansi terkait terus melakukan koordinasi arus mudik dan balik Lebaran,” katanya.

Advertisement

Berdasarkan pemetaan Dishubkominfo, ada 11 lokasi rawan macet di Kota Bengawan. Meliputi, Bundaran Manahan, viaduk Gilingan, simpang Gilingan, simpang Tirtonadi, kawasan Coyudan, simpang Dawung, Bundaran Gladak, Sangkrah, Bundaran Baron, dan Bundaran Purwosari. Selain itu, rawan macet terjadi di sejumlah lokasi pusat perbelanjaan, seperti kawasan Solo Grand Mal (SGM), Solo Square, Solo Paragon, Beteng Plasa, Pasar darurat Klewer, Pasar Singosaren, Pasar Legi, Pasar Nongko dan Pasar Gede. Kawasan tersebut rawan macet pada beban puncak arus mudik maupun balik. Penyumbang kemacetan tidak hanya berasal dari pemudik luar daerah, melainkan warga Solo yang memadati kawasan perbelanjaan.

“Seperti kawasan Coyudan itu macet bukan karena pemudik. Tapi warga yang memenuhi pusat perbelanjaan,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif