Jatim
Selasa, 21 Juni 2016 - 10:05 WIB

KISAH TRAGIS : Nekat Melaut saat Cuaca Buruk, Nelayan Asal Jabar Tewas di Trenggalek

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota tim gabungan mengevakuasi jasad nelayan yang tewas karena terseret arus laut Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Trenggalek,, Senin (20/6/2016). (polrestrenggalek.com)

Kisah tragis, nelayan asal Pangandaran tewas diseret ombak di pantai Trenggalek.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Satu nelayan ditemukan tewas di tengah laut Konang, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Trenggalek, Senin (20/6/2016). Korban bersama dua nelayan lainnya nekat melaut untuk mencari ikan pada saat kondisi cuaca sedang buruk pada Minggu (19/6/2016).

Advertisement

Satu nelayan tewas yang terseret arus yaitu Kosim. Sedangkan dua nelayan yang selamat dan rekan Kosim yaitu Paceng dan Dedi. Ketiga orang itu merupakan warga Desa Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Salah satu nelayan yang selamat, Paceng, mengatakan mulai melaut Minggu dan pada saat itu kondisi cuaca buruk. Kemudian sekitar pukul 14.00 WIB, mereka masuk ke Pantai Konang, Desa Nglebeng, untuk bersandar. Ketika mencapai tepi pantai, Paceng dan Dedi turun dari perahu dan Kosim masih di  perahu.

Tiba-tiba ombak cukup besar datang dan menghantam badan perahu dan menyeret perahu hingga kembali ke tengah laut. Mengetahui kondisi itu, Kosim nekat melompat dari perahu ke laut dengan tujuan berenang ke tepi pantai. Namun, justru Kosim terseret arus hingga tewas.

Advertisement

“Saat itu, Kosim yang terakhir di perahu, tiba-tiba ada ombak dan menyeret perahu ke tengah laut. Setelah itu dia nekat terjun ke laut, mungkin karena panik,” jelas dia.

Setelah menerima informasi itu, anggota Polsek Panggul langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) dan berkoordinasi dengan Polair serta Basarnas untuk melakukan pencarian.

Namun, pencarian terhadap Kosim terjadi kendala hingga malam hari belum ditemukan. Pencarian pun sempat dihentikan karena kondisi yang tidak memungkinkan.

Advertisement

Kapolsek Panggul, AKP Wajib Santoso, mengatakan pencarian korban digelar kembali pada Senin. Petugas pun memperluas titik pencarian korban hingga ke tengah laut. Pencarian menggunakan perahu karet milik Basarnas Trenggalek. Pencarian korban ini dilakukan secara terpadu dengan melibatkan nelayan.

Stamina Tim SAR Gabungan juga sempat terkuras karena pencarian yang dimulai sejak pagi belum membuahkan hasil. Kemudian tiba-tiba, salah satu anggota tim melihat sesuatu di pinggiran pantai.

“Setelah melihat itu, tim langsung menuju ke lokasi tersebut dan menemukan sesosok mayat tergeletak di pinggiran pantai dengan pakaian yang masih menempel di badan,” kata dia yang dikutip Madiunpos.com dari laman polrestrenggalek.com, Senin.

Dia menambahkan saat melihat kondisi mayat korban, polisi tidak menemukan bekas penganiayaan maupun pukulan benda tumpul. Saat ini jenazah sudah dimandikan oleh keluarga yang sejak Minggu berada di Panggul.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif