Soloraya
Selasa, 21 Juni 2016 - 23:15 WIB

BANJIR SUKOHARJO : Pemkab Taksir Kerugian Sektor Pertanian Capai Rp5,1 Miliar

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petani Desa Ngindeng, Ponorogo, Rabu (10/2/2016), memukul kaleng mengusir burung. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Banjir Sukoharjo menyebabkan kerugian di sektor pertanian Rp5,1 miliar.

Solopos.com, SUKOHARJO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo masih melakukan pendataan dan penghitungan kerugian akibat banjir akhir pekan lalu. Namun data di sektor pertanian tercatat seluas 725 hektare tanaman padi terendam. Tanaman padi yang terendam tersebar di lima kecamatan seperti, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Weru, Kecamatan Grogol, Kecamatan Polokarto dan Kecamatan Bendosari.

Advertisement

Kerugian ditaksir senilai Rp5,111 miliar. “Kerugian itu masih terfokus di sektor pertanian. Dampak banjir di sektor peternakan dan infrastruktur masih dalam pendataan. Mayoritas kerugian adalah tanaman padi di persawahan,” ujar Sekda Sukoharjo, Agus Santoso sebelum mengikuti sidang paripurna di Gedung DPRD Sukoharjo, Selasa (21/6/2016).

Sekda menjelaskan untuk mengetahui kerugian ada rumus tersendiri yang diketahui oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pertanian. Sekda menyatakan, daerah terdampak banjir sudah surut. “Dinas terkait semua turun tangan secara terpadu. Dinas terkait juga tetap on call memenuhi layanan masyarakat baik soal logistik maupun kesehatan pengungsi.”

Lebih lanjut dijelaskannya, pihaknya segera berkoordinasi dengan dinas teknis terkait bantuan terhadap tanaman puso. “Soal bantuan yang lebih tahu dinas terkait.”

Advertisement

Informasi lain yang diterima Solopos.com banjir juga menggenangi rumah para pejabat Sukoharjo, seperti anggota DPRD dan rumah Wakil Bupati Sukoharjo, Purwadi. Ketinggian air di rumah pejabat berkisar antara 50 sentimeter hingga satu meter. Saat kejadian ada pemiliknya yang masih berada di luar kota seperti Yoshua anggota DPRD asal Partai Gerindra Sukoharjo.

“Saya diberitahu bahwa rumah terendam satu meter. Saat kejadian saya masih di luar kota.”

Camat Mojolaban, Basuki, kepada wartawan mengatakan masyarakat terdampak banjir sudah kembali ke rumah dan sudah beraktivitas seperti biasa. “Semua sudah kembali normal, tidak ada lagi genangan air.”

Advertisement

Sementara itu, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya menegaskan penyaluran bantuan disesuaikan dengan regulasi. Dicontohkannya, tanaman padi yang roboh dan bisa didirikan kembali masih bisa tumbuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif