SOLOPOS.COM - Ahok saat marah dan mengusir wartawan (Youtube.com)
Pilgub DKI Jakarta dipanaskan isu aliran dana Rp30 miliar ke Teman Ahok seperti diungkapkan Junimart Girsang pekan lalu.
Solopos.com, JAKARTA — Politikus PDIP, Junimart Girsang, mengungkapkan tidak perlu ada yang kebakaran jenggot soal adanya dugaan aliran dana Rp30 miliar ke Teman Ahok. Junimart pula yang mengungkapkan dugaan itu dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan pimpinan KPK, pekan lalu.
Junimart mengungkapkan sebaiknya pihak-pihak tersebut menanti hasil penyelidikan yang dilakukan oleh KPK. Dia menambahkan, sejauh ini KPK telah bergerak untuk menyelidiki adanya sinyalir aliran dana yang diterima oleh Teman Ahok tersebut.
“Basaria [Panjaitan/Wakil Pimpinan KPK] juga mengatakan sudah memeriksa beberapa orang terkait aliran dana ini. Kita tunggu saja KPK bergerak, tidak perlu ada yang kebakaran jenggot,” tuturnya, Senin (20/6/2016).
Sebelumnya, Junimart menyebutkan uang tersebut berasal dari pengembang reklamasi Teluk Jakarta yang diberikan melalui Sunny Tanuwidjaja, orang dekat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mendengar kabar tersebut perwakilan Teman Ahok, Singgih Wiyastono, pun mengaku kaget terkait kabar yang ditujukan ke Teman Ahok tersebut. Namun dirinya tak menolak jika KPK memeriksa Teman Ahok.
Teman Ahok menepis bila menerima uang dari pengembang reklamasi. Mereka menyampaikan, mereka menerima uang juga bukan dari Cyrus Network lembaga konsultan politik, tetapi dari Hasan Nasbi. Walau Hasan merupakan CEO Cyrus, sumbangan yang diberikan merupakan pribadi.
“Uang Rp500 juta pada Juni 2015 itu dari Bang Hasan secara perseorangan, bukan dari Cyrus,” kata pendiri Teman Ahok, Singgih Widiastono, Senin. Baca juga: Inikah Kisah Perjalanan Duit Miliaran Rupiah dari Pantai Mutiara ke Kantor Cyrus?