Jogja
Senin, 20 Juni 2016 - 08:55 WIB

INFO MUDIK 2016 : Ini Rekayasa Lalin & Jalur Alternatif di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kemacetan sepanjang sekitar satu setengah kilometer di pintu masuk utama TPR Baron, Jumat (1/1) siang. Kemacetan berhasil diurai pada sore harinya. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Info mudik 2016 Dishubkominfo Petakan Jalur Macet di Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Gunungkidul memprediksi tingkat kemacetan arus mudik lebaran 2016 masih didominasi jalur utama Kota Jogja-Wonosari. Untuk mengurai kemacetan, pengendara diimbau memanfaatkan jalur alternatif yang tersedia.

Advertisement

Kepala Bidang Transportasi Dishubkominfo Gunungkidul Kuncoro Budi Santoso menjelaskan, koordinasi dilakukan bertujuan mengurangi potensi rawan macet selama arus mudik maupun balik lebaran 2016. Upaya antisipasi yang dilakukan dengan melakukan rekayasa arus lalu lintas di jalur utama Jogja-Wonosari. Rekayasa dilakukan dengan mengatur setiap traffic light yang ada, dengan menambah durasi lampu hijau khususnya dari arah Jogja selama mudik lebih diperlama ketimbang biasanya. Harapannya rekayasa itu dapat memperlancar arus kendaraan yang masuk sehingga kepadatan atau penumpukan bisa dikurangi.

“Kita sudah dan tinggal penerapan rekayasa,” kata Kuncoro, Jumat (17/6/2016).

Dia menambahkan, selain rekayasa arus lalu lintas, untuk mengurai kepadatan kendaraan, Dishubkominfo telah menyediakan beberapa jalur alternatif. Beberapa jalur alternatif yang ada di antaranya terletak di kawasan selatan Gunungkidul meliputi Jalur Jalan Lintas Selatan, Jalur Imogiri-Panggang. Sedang di wilayah tengah bisa menggunakan jalur dari arah Imogiri-Dlingo-Playen. Sementara di sisi utara bisa melalui jalur Ngawen-Nglipar.

Advertisement

“Untuk jalur Cino Mati, kami tidak rekomendasikan karena jalurnya terlalu ekstrem,” imbuhnya.

Untuk pemantauan kepadatan arus, Dishubkominfo akan mendirikan tujuh posko dan dua pos pengamatan secara mobile. Posko dan pos ini akan beroperasi selama 14 hari mulai tujuh hari sebelum dan tujuh hari setelah lebaran.

“Kami juga akan melakukan update kondisi arus lalu lintas terkini melalui siaran radio Swara Dhaksinarga,” ujar Kuncoro.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif