SOLOPOS.COM - Ilustrasi PTM di sekolah (Dok. Solopos.com/Antara)
Hasil US/M 2016, dua siswa anak berkebutuhan khusus tak mendapatkan ijazah
Solopos.com, SOLO–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo mencatat ada 5 siswa Kelas VI sekolah dasar (SD) Tahun Ajaran 2015/2016 yang mengundurkan diri, meskipun tingkat kelulusan tahun ini mencapai 100 persen. Selain itu, ada 2 siswa berkebutuhan khusus yang lulus tanpa mendapatkan ijazah.
Terkait data tersebut, Kasi Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar SD dan Anak Usia Dini (Dikdas SD & AUD) Disdikpora, Rita Nirbaya, menjelaskan perhitungan tingkat kelulusan siswa SD di Solo yang mencapai 100 persen tersebut memang tidak termasuk 5 siswa yang mengundurkan diri dan 2 siswa inklusi yang lulus tanpa Ijazah. Persentase kelulusan, terangnya, dihitung berdasarkan siswa yang mengikuti ujian sekolah/madrasah (US/M) dan yang lulus ujian tersebut.
“Jadi yang tidak ikut US/M tercatat ada 7 orang, yang 5 orang resmi mengundurkan diri dan yang 2 orang merupakan siswa berkebutuhan khusus, yang mengikuti US yang diselenggarakan oleh sekolah sendiri. Sebab 2 anak berkebutuhan khusus ini tidak mampu mengikuti kurikulum secara nasional, sehingga soal-soal ujiannya dibuat oleh guru pendampingnya sendiri,” terang Rita ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (20/6/2016).
Dia menambahkan 2 siswa berkebutuhan khusus tersebut merupakan siswa SD Negeri Carangan, Pasar Kliwon. Keduanya dinyatakan lulus tetapi dengan grade nilai yang diturunkan.
“Keduanya tetap lulus tapi tidak memperoleh ijazah melainkan hanya mendapatkan Surat Tanda Tamat belajar (STTB) dan kalau melanjutkan ya bisa di SLB,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data di Disdikpora Solo, setelah SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) pada posisi pertama untuk peringkat nilai rata-rata tertinggi US/M di Kota Solo, ada SD Negeri (SDN) Cemara Dua, SDN Mangkubumen Kidul No. 16, SDN Sabrang Lor, SD Al Azhar Syifa Budi, SDN Kratonan, SD Takmirul Islam, SDN Pasar Kliwon, SDN Kleco I, serta SDN Mangkubumen Lor No. 15.