Jogja
Senin, 20 Juni 2016 - 04:40 WIB

BANJIR GUNUNGKIDUL : Hujan Deras Rendam Dua SMK

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir selutut (JIBI/Solopos/Antara)

Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga dua meter.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul sejak Sabtu (18/6/2016) sore mengakibatkan dua sekolah terendam air. Selain itu, hujan juga memutus akses jalan utama menuju kawasan pantai.

Advertisement

Dua sekolah yang terendam banjir terjadi di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Purwosari dan SMK Negeri 1 Tanjungsari. Adapun ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 centimeter hingga dua meter, karena kedalaman juga bergantung dengan tinggi rendahnya lokasi.

Informasi yang dihimpun Harian Jogja, Minggu (19/6/2016), peristiwa itu berawal dari hujan deras di Sabtu sore, sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam hari. Banjir terjadi karena letak dua sekolah berada di dasar sebuah cekungan sehingga air menumpuk di lokasi itu.

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Purwosari Ruslan membenarkan di sekolahnya ada banjir dengan ketinggian bervariasi mulai dari 40 centimeter hingga dua meter. Ketinggian yang bervariasi terjadi karena kondisi sekolah yang tidak rata, sehingga kedalaman berbeda. “Di lap IPA ketinggiannya mencapai dua meter,” kata Ruslan, kemarin.

Advertisement

Dia menjelaskan, selain merendam ruang kelas SMK, banjir juga merobohkan pagar sekolah. Namun demikian, sejak Minggu siang, ketinggian air sudah mulai surut dan sejumlah petugas sudah mulai melakukan proses pembersihan. “Untuk kerugian masih kami data,” katanya.

Jika di SMK Negeri Purwosari sudah mulai surut, beda halnya dengan yang terjadi di SMK Negeri 1 Tanjungsari. Hingga siang hari, ketinggian air masih mencapai satu meter. Akses jalan utama menuju pantai yang berada di depan sekolah juga masih terputus, sehingga arus kendaraan dipindah ke tempat yang lebih aman.

Kepala Sekolah SMK Negeri Tanjungsari Sudiyarto mengatakan, banjir yang terjadi tidak lepas dari hujan deras yang turun sejak Sabtu sore. Berhubung lokasi sekolah yang berada di lokasi terendah, air yang berasal dari wilayah yang lebih tinggi sehingga air tertampung di sekitar sekolah. Sedangkan keberadaan luweng yang biasanya menyerap air tidak bisa menampung debit air secara keseluruhan. “Air mulai meninggi sejak pukul 20.00 WIB [Sabtu malam]. Makin malam kondisinya naik hingga ketinggian 1,5 meter,” kata Sudiyarto.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif