Jogja
Minggu, 19 Juni 2016 - 18:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Pemandian Clereng, Kolam Mata Air di Perbukitan Hijau

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemandian Clereng merupakan kolam mata air alami yang ramai dikunjung warga, Jumat (16/7/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Wisata Kulonprogo ini menawarkan sensasi mandi di mata air tengah perbukitan hijau

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemandian alami Clereng merupakan salah satu objek wisata yang sejak lama populer di Kulonprogo.

Advertisement

Berada di utara Kota Wates, kolam ini menjadi sumber air bagi sistem pertanian, air minum, dan warga yang ingin mencicipi nikmatnya mandi air dengan dikelilingi lingkungan perbukitan nan alami.

Pemandian Clereng terletak di Desa Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Jogja. Memasuki kawasan Kulonprogo, akan banyak papan informasi yang menunjukkan arah menuju objek wisata ini.

Advertisement

Pemandian Clereng terletak di Desa Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Jogja. Memasuki kawasan Kulonprogo, akan banyak papan informasi yang menunjukkan arah menuju objek wisata ini.

Pasalnya, selain Waduk Sermo, pemandian alam ini juga memang sudah lama dikenal masyarakat.

Hal ini dibenarkan oleh Krija, salah satu pengunjung asal Surakarta. Pria yang sempat bersekolah di daerah Sentolo ini memang sengaja datang bersama anaknya untuk mengenang memori masa kanak-kanaknya ketika asyik mandi di kolam tersebut.

Advertisement

Kini, pemandian ini terdiri dari 1 kolam bagi orang dewasa sedalam 2 meter, 1 kolam bagi anak-anak sedalam 0,5 meter dan satu kolam mata air alami. Dua buah kolam ini merupakan kolam modern dengan lantai keramik.

Sementara kolam alaminya berlantaikan bebatuan yang dihiasi lumut dan berada di bawah pohon yang sangat rindang. Kolam alami inilah yang menjadi sumber bagi dua kolam buatan lainnya. Selain itu, sebagian besar juga disedot menjadi air penghidupan warga sekitar dan sistem irigasi pertanian warga.

Kini, kolam ini berada di bawah pengelolaan PDAM Tirta Binangun. Untuk dapat menikmati mata air alami ini, pengunjung dikenakan tiket seharga Rp4.000 sepuasnya.

Advertisement

Pemandian yang buka sejak pukul 07.00 pagi hingga 17.00 ini kini juga dilengkapi dengan kantin serta kamar mandi sebagai fasilitas untuk para pengunjung.

Selain fasilitas tersebut, tersedia pula area parkir yang mampu menampung puluhan kendaraan di sekitarnya yang dikelola oleh warga setempat.

Narti, salah satu pedagang di pemandian tersebut mengatakan bahwa akhir pekan menjadi waktu ketika kunjungan mencapai puncaknya. “Bisa lebih dari 300 orang,”ujarnya.

Advertisement

Jumlah ini semakin meningkat apabila masuk musim liburan sekolah dan pengunjung dari luar kota datang. Masa jelang Ramadhan di mana masyarakat menggelar tradisi padusan juga menjadi waktu ketika masyarakat tua dan muda ramai-ramai berkunjung dan mandi bersama.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif