Jogja
Minggu, 19 Juni 2016 - 13:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Ombak Besar Diprediksi Hingga Agustus, Waspada!

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berlari saat gelombang tinggi menyapu Pantai Glagah, Temon Kulonprogo, Rabu (8/6/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi Pantai Selatan diprediksi masih terjadi.

Harianjogja.com, SLEMAN —  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta mengimbau masyarakat di pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta agar tetap waspada terjadinya gelombang tinggi pada tiga bulan ke depan.

Advertisement

“Meskipun gelombang tinggi yang terjadi beberapa waktu lalu saat ini sudah mereda, namun masih berpotensi terjadi hingga Agustus,” kata Koordinator Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono, Sabtu (18/6/2016) seperti dikutip dari Antara.

Menurut dia, gelombang di pantai selatan mulai mengalami penurunan karena beberapa faktor, seperti kecepatan angin yang sudah tidak terlalu tinggi.

“Tekanan tinggi di sebelah barat daya Australia yang merupakan sumber pemicu meningkatnya kecepatan angin, sudah punah,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan saat ini kecepatan angin di perairan selatan Cilacap, antara 8 hingga 10 knots dengan tinggi gelombang 1,5 hingga 2,5 meter.

“Sedangkan di Samudera Hindia selatan Jawa Tengah kecepatan anginnya antara 10 hingga 18 knots. Dengan ketinggian ombak 2,5 hingga 3,5 meter,” katanya.

Joko mengatakan, kondisi seperti ini diharapkan tidak membuat lengah warga pesisir maupun wisatawan. Mengingat dinamika atmosfer dan laut itu selalu bergerak dinamis dan berubah-ubah kondisinya.

Advertisement

“Dari data klimatologis tentang tinggi gelombang maksimum selama sepuluh tahun terakhir, menunjukkan untuk wilayah pesisir selatan Jawa terjadi di bulan Juni, Juli, Agustus (JJA). Sehingga sampai dengan Agustus, tinggi gelombang maksimum masih berpotensi terjadi,” katanya.

Ia mengatakan, penyebab utamanya karena pada bulan Juni hingga Agustus kecepatan angin timuran (angin yang bergerak dari Australia) mempunyai fase tertinggi.

“Akibat kecepatan angin timuran yang kuat berdampak pada kenaikan tinggi gelombang. Nelayan ataupun warga pesisir agar tetap menjaga kewaspadaannya. Serta kepada para wisatawan. Apalagi pada Juli nanti merupakan saat suasana liburan panjang,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif