Bencana Jateng terjadi hampir bersamaan di berbagai kabupaten/kota, dari Soloraya hingga selatan dan pantura Jawa Tengah.
Solopos.com, JAKARTA — Data yang dilansir Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah hingga Minggu (19/6/2016), ribuan rumah terendam banjir dan sejumlah rumah maupun bangunan rusak diterjang longsor. Bencana itu mengakibatkan sembilan warga tertimbun longsor.
Sedangkan banjir menelan dua korban jiwa (lihat grafis). Hingga kini proses evakuasi terus dilakukan tim Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) di delapan kabupaten/kota. Delapan kabupaten/kota meliputi Banjarnegara, Purworejo, Kebumen, Kendal, Solo, Sragen, Karanganyar, dan Sukoharjo.
Banjir dan Tanah Longsor
Banjir dan Tanah Longsor
Kabupaten Banjarnegara
– Tanah longsor di Desa Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan
– 1 rumah tertimbun longsor atas nama Taswin
– 1 gedung bangunan PAUD Setia Abadi roboh
– 1 rumah roboh milik Surati
Korban jiwa: 3
– Sudarno, 40
– Ahmad Bahrudin, 40
– Wato, 40
Kabupaten Purworejo
– Banjir di Desa Meranti, Cangkrep, dan Tegalsari
– Tanah longsor dibeberapa titik
Korban: belum diketahui
Kabupaten Kendal
Banjir menerjang lima kecamatan:
– Kecamatan Begandon
– Kecamatan Brangson
– Kecamatan Ngampel
– Kecamatan Kaliwungu
– Kecamatan Kendal
Ratusan rumah terendam banjir
Kabupaten Sukoharjo
Bencana banjir merendam ratusan rumah
Kabupaten Karanganyar
Bencana banjir merendam puluhan rumah
Kabupaten Sragen
Bencana banjir merendam ratusan rumah
Solo
Kecamatan Laweyan (kelurahan – korban)
Pajang 15 KK
Bumi 30 KK
Laweyan 55 KK
Kecamatan Pasar KLiwon
Sangkrah 132 KK
Semanggi 100 KK
Kedunglumbu 35 KK
Kecamatan Serengan
Joyontakan 25 KK
Kecamatan Jebres
Jebres 85 KK
Mojosongo 26 KK
Sewu 90 KK
Gandekan 35 KK
Pucangsawit (belum diketahui)
Sumber: hasil wawancara Gubernur Jawa Tengah