SOLOPOS.COM - Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) menyedot genangan di depan rumah pribadi Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo di Kelurahan Pucangsawit, Solo, Minggu (19/6/2016). (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)
Banjir Solo, BBWSBS mulai menyedot genangan di rumah pribadi Wali Kota Solo.
Solopos.com, SOLO–Petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) mulai menyedot genangan di rumah pribadi Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo di Kampung Badran RT 002/RW 009, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Minggu (19/6/2016).
Pantauan Solopos.com, petugas BBWSBS menggunakan mesin diesel portabel untuk menyedot genangan banjir setinggi pinggang orang dewasa tersebut.
Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Solo mulai Sabtu (18/6/2016) sampai Minggu (19/6/2016) dini hari membuat kediaman Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, yang berada di Kampung Badran RT 002/RW 009 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, turut terendam air.
Pantauan Solopos.com di lokasi, Minggu pukul 08.00 WIB, air memasuki rumah Wali Kota setinggi mata kaki. Sementara jalan di depan tempat tinggalnya, digenangi air setinggi pinggang orang dewasa.
Rudy, sapaan akrabnya, menuturkan air mulai masuk ke permukimannya sekitar pukul 00.00 WIB. Sekitar pukul 01.30 WIB, air mulai masuk ke rumah.
“Airnya ini datangnya bukan dari barat, justru dari timur. Penyebabnya pintu air di Jurug enggak bisa ditutup. Kalau bisa ditutup tidak jadi persoalan [banjir]. Hla wong sungai Bengawan solo belum meluber, baru peres,” terang Rudy.
Menurut Rudy, di sekitar tempat tinggalnya terdapat 55 kepala keluarga yang rumahnya ikut terendam banjir. “Ini bukan yang terparah. Lebih parah 2007 lalu,” katanya.
Wali Kota berujar sampai saat ini keluarganya masih tinggal di lantai dua kediamannya. “Cuma cucu saya saja yang diungsikan. Yang lain masih di rumah. Kalau warga di gedung serbaguna Kantor Kelurahan Pucangsawit,” tuturnya.