Jogja
Minggu, 19 Juni 2016 - 14:20 WIB

BANJIR KULONPROGO : Duh, Ribuan Hektar Tanaman Melon Terendam Air

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banjir Kulonprogo yang terjadi merugikan pertanian setempat.

Harianjogja.com, KULONPROGO – Ribuan hektare tanaman melon dan semangka di enam kecamatan, Kabupaten Kulonprogo, terendam banjir karena hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah ini pada Sabtu (18/6/2016).

Advertisement

Lahan tamanan melon dan semangka atau tanaman hortikultura yang terendam berada di Kecamatan Temon, Panjatan, Wates, Galur, Lendah dan Sentolo.

Ketua Fraksi PKB DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta  Sihabudin saat meninjau lokasi area persawahan mengatakan di Kecamatan Galur dan Lendah ada sekitar 2.000 hektare lahan hortikultura terendam banjir dan belum termasuk pusat tanaman hortikultura di Wates, Panjatan dan Temon.

“Di wilayah Galur dan Lendah, tanaman semangka dan melon baru berumur satu bulan, dan ada yang siap panen. Kerugian yang dialami petani diperkirakan mencapai miliaran,” kata Sihabudin, seperti dikutip dari Antara, Minggu (19/6/2016)

Advertisement

Ia mengatakan petani sejak pagi sudah menyelamatkan tanaman mereka dengan memompa air yang menggenangi lahan mereka dengan mesin disel. Tapi, upaya petani tidak dapat maksimal karena saluran irigasi juga masih meluap.

“Kami minta Pemkab Kulon Progo melalui DPU dan Dinas Pertanian segera mengambil langkah-langkah strategis supaya kerugian yang dialami oleh petani tidak semakin banyak,” katanya.

Anggota Kelompok Tani Bina Karya Ngipik, Slamet mengatakan dirinya dan petani lainnya berusaha menyelamatkan tanaman melon yang berusia 50 hari yang saat ini mulai berbuah.

Advertisement

Tanaman melon seluas 2.500 meter persegi tersebut terendam sejak semalam. Ia berharap hujan deras tidak kembali mengguyur.

“Kami sudah berusaha membuang air ke saluruan irigasi, tapi belum maksimal. Kami berharap tidak hujan deras lagi. Kalau itu terjadi, kerugian yang saya alami bisa mencapai Rp15 juta,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif