Jogja
Sabtu, 18 Juni 2016 - 08:20 WIB

KAMPUS JOGJA : Idiologi Radikal Disebut Ancam Eksistensi Budaya Lokal

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Civitas akademika bersama alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta berorasi untuk menolak terhadap Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) saat aksi damai di depan Rektorat ISI, Sewon, Bantul, DI Yogyakarta, Jumat (17/06/2016). Dalam aksinya mereka mengajak seluruh pemangku kepentingan di ISI Yogyakarta dan pemerintah desa setempat untuk melawan segala bentuk gerakan (individu atau kelompok) yang anti Pancasila serta mendorong penegak hukum untuk mengusut lebih lanjut segala aktivitas HTI yang menentang Pancasila. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Kampus Jogja, ISI yang giliran menyuarakan pendapat.

Harianjogja.com, BANTUL  — Warga Kampus Jogja, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta menggelar aksi damai untuk menolak adanya segala aktivitas Organisasi Masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) masuk di lingkungan kampus ISI Yogyakarta, Jumat (17/6/2016) siang.

Advertisement

(Baca Juga : KAMPUS JOGJA : Mahasiswa dan Alumni ISI Yogyakarta Tolak Gerakan HTI)

Salah satu demonstran yang juga alumnus Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta A. Andjib mengatakan, saat ini ormas HTI berserta ideologinya dituding telah jauh masuk ke ruang-ruang akademik mahasiswa yang ada di kampus ISI, hal tersebut yang kemudian membuat sejumlah kegiatan makasiswa yang berkaitan dengan seni mendapat larangan.

“Satu minggu yang lalu saat saya salat jumat di masjid ISI, penceramahnya mengatakan kalau membuat patung dengan objek makhluk bernyawa itu haram,” katanya.

Advertisement

Dia menilai kalau kita mengikuti segala ideologi HTI, maka akan sangat tidak sejalan bahkan bertolak belakang. Jika ideologi HTI terus ada di kampus ini maka tidak akan ada lagi tarian-tarian  adat Jawa atau tarian adat lainnya karena pasti dianggap mengumbar aurat,” tegas Andjib.

Menurut Andjib, dugaan pola-pola penyebaran paham HTI di kampus juga melibatkan beberapa dosen sudah dirasakan sejak beberapa tahun yang lalu antara tahun 2003-2004 dan mereka mulai terang-terangan mengadakan diskusi di masjid kampus atau di ruang-ruang kampus.

Para demonstran yang menggelar aksi kemarin sore tersebut menilai ideologi HTI yang mengusung konsep Khilafah Islamiah tersebut juga bertentangan dengan Pancasila. Sedangkan menurut mereka visi dan misi kampus ISI Yogyakarta sendiri yakni mengusung kesenian yang berasas Pancasila.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif