Jogja
Jumat, 17 Juni 2016 - 11:20 WIB

Gas Elpiji Langka di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg (JIBI/Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Gas elpiji langka di Gunungkidul

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kelangkaan gas elpiji masih saja terjadi di seputaran Kota Wonosari dan wilayah sekitarnya. Padahal kuota di Juni ini sudah ditambah sebanyak 12%.

Advertisement

Akibat kelangkaan ini, harganya pun mengalami kenaikan. Satu tabung kemasan tiga kilogram dipasarkan Rp21.500. Kondisi ini sudah terjadi dalam satu pekan terakhir.

Keluhan naiknya harga elpiji kemasan tiga kilogram dirasakan oleh Jumikar, penjual mi ayam yang setiap harinya berkeliling di seputaran Kota Wonosari. Menurut dia, harga elpiji sudah tidak relevan lagi karena per tabungnya bisa menembus Rp20.000.

Dengan harga ini, ia mengaku sangat keberatan karena akan berdampak terhadap usaha yang dijalankan setiap harinya. “Dampak yang jelas terlihat, saya harus menambah biaya pengeluaran, karena digunakan untuk beli gas,” kata Jumikar kepada wartawan, Kamis (16/6/2016).

Advertisement

Dia menduga kenaikan harga terjadi karena adanya kelangkaan gas. Di saat normal, gas melon dijual di kisaran harga Rp16.000-17.000 per tabung. Hanya saja, harga ini sudah sangat sulit ditemukan karena untuk mendapatkan barang hari mencari di sejumlah warung.

Hal senada diungkapkan oleh Ika Wahyuningsih, pemilik warung lesehan di Wonosari. Menurut dia, akhir-akhir ini gas sulit didapatkan. Akibatnya ia terpaksa mencari ke wilayah lain, karena kebutuhan gas harus tetap terpebuhi. Hal ini dilakukan guna menjamin keberlangsungan jualan ayam kremes yang dimiliki.

“Saya sampai membeli ke wilayah di Kecamatan Semanu. Harganya pun sudah naik menjadi Rp21.500 per tabung,” kata Ika.

Advertisement

Dia berharap masalah ini bisa segera diatasi sehingga tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Selain itu, ia berpendapat adanya kelangkaan merupakan hal yang sering terjadi, khususnya saat mendekati hari lebaran. “Kami mohon kepada pemerintah untuk segera mengatasi. Salah satunya bisa dilakukan dengan menambahkan pasokan gas ke masyarakat,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif