Jatim
Kamis, 16 Juni 2016 - 19:05 WIB

PERTANIAN BOJONEGORO : Hujan masih Turun, Jadwal Tanam Tembakau Mundur

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman tembakau (JIBI/Solopos/Dok)

Pertanina Bojonegoro dalam hal ini budi daya tembakau terganggu oleh hujan.

Madiunpos.com, BOJONEGORO – Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur membuat sebagian tanaman tembakau yang baru ditanam oleh petani setempat mati.

Advertisement

Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro, Khoirul Insan, mengatakan tanaman tembakau yang baru awal tanam terganggu hujan, bahkan ada yang mati sehingga petani harus melakukan sulaman.

“Akhir Juni seharusnya masa terakhir tanam [tembakau]. Tapi melihat hujan yang masih turun kemungkinan jadwal tanam mundur,” ujar dia di Bojonegoro, Rabu (15/6/2016).

Oleh karena itu, ia mengaku belum tahu secara pasti luas areal tanaman tembakau Virginia Voor Oogst (VO) dan tembakau Jawa yang sudah tertanam.

Advertisement

Khoirul menyebutkan petani yang sudah mulai menanam tembakau, antara lain, di sejumlah desa di Kecamatan Sugihwaras, Kedungadem, Kepohbaru, Malo, dan kecamatan lainnya.

“Di Sugihwaras ada tanaman tembakau sekitar 300 hektare, sedangkan di Kedungadem sekitar 120 hektare,” tutur dia menjelaskan.

Pada bagian lain, Ketua Kelompok Tani di Kecamatan Malo, Bojonegoro, Suharsono, menyebutkan petani di sejumlah desa di Kecamatan Malo, antara lain di Desa Sudu, sudah melakukan sulaman dua kali.

Advertisement

Ia mengaku menanam tembakau Jawa sebanyak 10.000 pohon, namun sebagian di antaranya mati disebabkan hujan yang turun dalam sepekan terakhir.

Hujan, lanjutnya, memicu tanah di sawah rontok dan menimbun tanaman tembakau yang masih kecil sehingga mati. “Kalau benih tanaman tembakau tersedia karena banyak petani yang membuat pembenihan,” ujar dia.

Sesuai data, katanya, sejumlah pabrikan, juga pengusaha tembakau, yang sudah melapor akan melakukan pembelian tembakau Virginia VO dan jawa, pada musim tanam tahun ini, dengan jumlah mencapai 8.400 ton tembakau kering.

Berdasarkan permintaan itu, ia memperkirakan luas tanaman tembakau yang dibutuhkan, untuk mencukupi kebutuhan pabrikan dan pengusaha yang melakukan pembelian musim tanam tahun ini sekitar 7.000 hektare.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif