News
Rabu, 15 Juni 2016 - 11:00 WIB

SOLOPOS HARI INI : Soloraya Hari Ini: Forkot Galang Petisi Online

Redaksi Solopos.com  /  Evi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 15 Juni 2016

Solopos hari ini memberitakan tentang area Soloraya.

Solopos.com, SOLO — Aksi Forkot Solo menggalang petisi penolakan delapan pohon cemara menjadi berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos, Rabu (15/6/2016).

Advertisement

Forkot Solo menggalang petisi itu dengan memanfaatkan laman change.org. Pihak Forkot Solo berusaha membatalakan penebangan pohon di Plaza Manahan dengan pelbagai cara.

Berikut rangkuman berita utama di halaman Soloraya Harian Umum Solopos edisi Rabu, 15 Juni 2016.

PENEBANGAN CEMARA: Forkot Galang Petisi Online

Advertisement

Elemen warga yang tergabung dalam Forum Kota (Forkot) Solo kembali menggalang petisi penolakan penebangan delapan pohon cemara untuk proyek Plaza Manahan. Kali ini, Forkot akan memanfaatkan laman change.org untuk menghimpun dukungan warga.

Pegiat Forkot, Budi Prajitno, mengatakan pihaknya mengupayakan berbagai cara agar Pemkot membatalkan penebangan pohon di Plaza Manahan. Sebelumnya Forkot mengirim petisi berisi tanda tangan warga yang tak sepakat dengan penebangan kepada Wali Kota, F.X. Hadi Rudyatmo. Selasa (14/6), sejumlah perwakilan Forkot yakni Bambang Sutedjo, Yunanto Sutyastomo, Budi Prajitno, dan Mayor Haristanto, mendatangi Gedung DPRD Solo untuk beraudiensi dengan legislator. “Semua langkah dialogis akan kami tempuh. Hari ini [kemarin] kami akan menggalang petisi online untuk menjaring dukungan warga. Semoga Pemkot mau mengubah pendiriannya,” ujar Budi saat ditemui wartawan seusai audiensi.

Budi mengatakan Forkot tegas menolak penebangan pohon dalam proyek Plaza Manahan. Menurut Budi, bangunan plaza yang dilengkapi Patung Soekarno dapat harmonis dengan lingkungan tanpa perlu menebang cemara. Dia menilai sebagian ranting pohon cukup dipangkas agar tak menghalangi pandangan ke plaza.

Advertisement

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

POTENSI WISATA: Memberdayakan Eksotisme Bukit Gancik

Indah Cahyaning Utami, 17, warga Kenteng, Desa Sidomulyo, Ampel, Boyolali asyik memainkan telepon seluler (ponsel) dia bersama tiga teman sebayanya.

Di sebuah gardu pandang berbahan bambu setinggi 9 meter, mereka berkali-kali berswafoto alias selfie. Kamera yang dipasang pada sebuah tongkat narsis (tongsis), dibidikkan pada sudut pandang yang dianggap terbaik. Dia mencari latar belakang Gunung Merapi. Sayangnya, Selasa (14/6) pagi kemarin, cuaca kurang bersahabat. Kabut singgah di lereng Merbabu sehingga menghalangi pandangan ke Merapi.

Hingga siang, kabut tak juga enyah. Namun, dia bersama teman-temannya tetap saja mengabadikan pemandangan-pemandangan eksotis dari Bukit Gancik, yang ada di Dusun Selo Nduwur, Desa Selo, Kecamatan Selo, Boyolali. Bukit ini berada di ketinggian 1.850 mdpl (meter di atas permukaan laut) lereng Merbabu.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

POLEMIK SKY BRIDGE: Pemkot akan Buat Posko Pengaduan

Pemerintah Kota Solo mewacanakan menyediakan posko pengaduan pembangunan sky bridge atau jembatan intermodal penghubung antara Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan di sekitar lokasi proyek.

Lurah Gilingan, Joko Partono, mengungkapkan pembangunan posko pengaduan terpadu tersebut bertujuan menjaring aspirasi warga terdampak sekaligus tempat pemantauan proses pembangunan proyek senilai Rp21,5 miliar itu.

“Kami mendapatkan informasi kalau di sekitar proyek akan dibangun posko. Nantinya ada perwakilan dari instansi terkait. Di sana akan dipampang jadwal pembangunan proyek sekaligus ruang menjaring aspirasi warga terdampak pembangunan,” tutur Joko saat ditemui Espos di ruang kerjanya, Selasa (14/6).

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

KESELAMATAN LALU LINTAS: Puluhan LPJU Tak Berfungsi

Puluhan lampu penerangan jalan umum (LPJU) tenaga surya (solar cell) di sejumlah lokasi di Karanganyar tak berfungsi. Padahal tak lama lagi arus mudik Lebaran 2016 tiba.

Pemkab Karanganyar melalui instansi terkait diminta segera mengecek penyebab tak berfungsinya lampu-lampu tersebut. Desakan itu disampaikan Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Karanganyar, Sulaiman Rosyid, saat diwawancara Espos di Gedung DPRD, Selasa (14/6).

”Di jalur Karangpandan hingga Taman Patung Semar ada delapan PJU yang mati, dan di kawasan Tawangmangu ada 12 PJU. Semuanya mati. Kalau tidak salah itu pengadaan tahun 2015. Kami minta Pemkab segera mengecek kondisi lampu-lampu ini,” tutur dia.

Baca selengkapnya: epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif