News
Rabu, 15 Juni 2016 - 19:36 WIB

KAPOLRI BARU : Badrodin: Nama Tito Karnavian Tak Pernah Dibahas Wanjakti

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (JIBI/Solopos/Antara/Vitalis Yogi Trisna)

Kapolri baru akan dijabat Tito Karnavian. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku mengusulkan nama Tito, namun tak pernah dibahas Wanjakti.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Badrodin Haiti menjamin tidak akan ada perpecahan di dalam tubuh Kepolisian Republik Indonesia setelah Presiden Joko Widodo menominasikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri kepada Parlemen.

Advertisement

“Tidak ada gejolak. Saya jamin,” kata Kapolri di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (15/6).

Kapolri mengakui jika pihaknya telah mengusulkan nama Tito kepada Presiden beberapa waktu lalu secara lisan. Namun, Badrodin menuturkan pada waktu itu, Tito mengatakan masih konsentrasi menangani masalah terorisme. Karena itu, nama Tito tidak dibahas di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Advertisement

Kapolri mengakui jika pihaknya telah mengusulkan nama Tito kepada Presiden beberapa waktu lalu secara lisan. Namun, Badrodin menuturkan pada waktu itu, Tito mengatakan masih konsentrasi menangani masalah terorisme. Karena itu, nama Tito tidak dibahas di Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Badrodin mengklaim, meskipun Tito Karnavian merupakan lulusan Akademi Kepolisian pada 1987, jenderal-jenderal Polri lain yang lebih tua tidak akan mempermasalahkan hal tersebut. Pasalnya, dia mengatakan Tito sudah teruji dalam pengembangan, kemampuan manajerial, serta memiliki komunikasi dan pendekatan yang bagus.

Lebih-lebih, katanya, saat ini Polri telah mengedepankan profesionalisme dan kompetensi dibandingkan dengan senioritas. Saat ini, ada sejumlah nama jenderal polisi yang lebih senior dari Tito, yaitu lulusan Akpol 1983-1986. Badrodin sendiri merupakan lulusan Akpol 1982.

Advertisement

Badrodin menambahkan, calon Kapolri pilihan Presiden tersebut kemungkinan bakal mulus melalui proses di DPR karena kapasitasnya yang mumpuni. Dia mencontohkan, bagaimana Tito memimpin Polda Metro Jaya.

“Saya tidak tahu apa pertimbangan [Pak Presiden]. Tapi saya pikir tidak terlalu sulit lah bagi Pak Tito. Saya yakin pengalamannya selama ini juga menjadi bahan pertimbangan,” kata Kapolri.

Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Komisi Kepolisian Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengaku belum tahu mengenai surat Presiden kepada DPR mengenai pencalonan Tito sebagai Kapolri.

Advertisement

Dia juga mengatakan tidak ingin mendahului pernyataan resmi dari Presiden. “Saya belum mau memberikan pendapat sebelum Presiden memberikan pengumuman. Itu kan kewenangan Presiden, Itu kan pilihan Presiden,” kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar menampik adanya resistensi dikalangan internal di Polri dipimpin oleh angkatan yang jauh lebih muda. Dia mengaku tak masalah jika pimpinan Polri yang dipilih Presiden jauh lebih junior.

“Insya Allah tidak ada masalah, internal patuh dan loyal apa yang diputuskan presiden. Jadi keraguan itu tidak akan terjadi pasti roda organisasi akan berjalan normal setelah ada pergantian,” ujar Boy saat dihubungi Bisnis/JIBI.

Advertisement

Meski nanti Polri dipimpin oleh angkatan muda, namun Boy yakin bahwa hal tersebut juga tidak akan interaksi TNI dengan Polri. “Selama ini Polri jalin hubungan baik dengan TNI jadi termasuk pimpinan bapak panglima TNI kepala staf dan jajaran kebawah sejauh ini proses kemitraan dilapangan itu juga terjadi. Jadi kami berkeyakinan akan tetap terus terpelihara krna tni ini kan tni dan polri merupakan garda negara,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif