Jogja
Rabu, 15 Juni 2016 - 19:20 WIB

INOVASI MAHASISWA : Mahasiswa UGM Rancang Rojak, Jaket yang Bisa Memijat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim pembuat Rojak sedang menunjukkan jaket gunung berteknologi penghangat tubuh dan penunjuk arah, yang dapat diatur penggunaannya lewat telepon pintar, Selasa (14/6/2016).(foto istimewa)

Inovasi mahasiswa UGM ini menarik, mereka merancang Rojak, jaket yang bisa memijat
Harianjogja.com, JOGJA– Mendaki adalah sebuah aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga dan fisik yang prima. Meski demikian, kelelahan dan kehilangan arah menjadi momok tersendiri bagi para pendaki. Berkat Rojak, para pendaki bisa mulai mendaki dengan nyaman.

Rojak bukanlah nama seseorang, Rojak adalah sebuah hasil inovasi lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berupa jaket, yang dilengkapi dengan perangkat elektronik tertentu.

Advertisement

Lima mahasiswa yang berhasil menciptakan Rojak yakni Indra Budi Setioputro (Elins), Sevia Rani Irianti (Ilmu Keperawatan), Derly Shayyiban Naafian (Elins), Selvi Faristasari (Matematika), dan Ikhsan Tanoto Mulyo (Elins).

Indra Budi Setioputro mengatakan, pengembangan Rancang Bangun Sistem Robot dalam Jaket (Rojak) ini merupakan implementasi pemanfaatan teknologi robotik pada jaket dengan inovasi sensor kehangatan dan pijatan otomatis. Rojak sendiri didesain menyerupai jaket gunung.

Advertisement

Indra Budi Setioputro mengatakan, pengembangan Rancang Bangun Sistem Robot dalam Jaket (Rojak) ini merupakan implementasi pemanfaatan teknologi robotik pada jaket dengan inovasi sensor kehangatan dan pijatan otomatis. Rojak sendiri didesain menyerupai jaket gunung.

Meski demikian jaket yang dikembangkan oleh tim ini memang berbeda dengan jaket gunung yang ada di pasaran. Jaket ini dilengkapi dengan sistem pemijat otomatis yang diletakkan pada titik-titik pijat di bagian punggung untuk mengurangi keluhan rasa sakit di punggung.

Tidak hanya itu, jaket ini juga dilengkapi dengan sensor suhu yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi pendaki. Sensor ini diletakkan di titik meredian tubuh, yaitu dibagian bawah ketiak.

Advertisement

“Fitur yang terdapat pada Rojak ini dikontrol secara real-time dengan menggunakan smartphone,” imbuh Indra.

Sumber daya atau energi yang digunakan pada Rojak berupa batu baterai yang dimasukkan ke dalam saku di dalam jaket. Jadi apabila baterai habis, pengguna tidak perlu merasa cemas karena Rojak dilengkapi dengan cadangan sumber daya berupa panel surya yang dipasang dibagian punggung serta bagian lengan.

“Dengan adanya teknologi tadi, Rojak bisa membantu menjaga kualitas dan kenyamanan serta kesehatan tubuh para pendaki,” katanya, pada Selasa (14/6/2016).

Advertisement

Salah satu anggota tim yang lainnya yaitu Ikhsan Tanoto Mulyo menuturkan, Rojak memiliki sistem plug and play. Dengan kata lain, perangkat elektronik yang terpasang pada jaket ini dapat dipasang dan dilepas kembali sesuai keinginan pengguna. Maka, pengguna juga tidak perlu khawatir jika hendak mencuci jaket ini.

“Rojak juga dapat berubah bentuk menjadi bantal pijat. Cukup dengan melipat dan mengaitkan bagian yang sudah dipasangi pengait, Rojak pun sudah dapat dipakai sebagai bantal,” ungkap Ikhsan.

Rojak diklaim akan membantu mengatasi sejumlah persoalan pendakian seperti mengurangi rasa pegal, menghangatkan maupun mendinginkan tubuh, dan membantu menemukan arah mata angin.

Advertisement

“Kedepannya, kami akan kembangkan sistem ini tidak hanya pada jaket saja, namun juga pada tas, baju dan sepatu dengan fitur yang disesuaikan,” kata dia

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif