Jogja
Senin, 13 Juni 2016 - 02:20 WIB

PERTANIAN BANTUL : Petani Ngentak Ubah Limbah Biogas Jadi Pupuk Cair

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hanindiyo menunjukkan pupuk cair alami yang terbuat dari bahan lombah biogas, Jumat (10/6/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Pertanian Bantul terus dilakukan inovasi

Harianjogja.com, BANTUL– Kelompok Ternak Sapi Pandan Mulyo, Ngentak, Poncosari, Srandakan, Bantul mampu memanfaatkan limbah biogas yang selama ini tidak termanfaatkan menjadi produk inovasi pupuk cair alami yang sangat bermaanfaat bagi industri pertanian.

Advertisement

Ketua kelompok Ternak Sapi Pandan Mulyo, Hanindiyo mengatakan pupuk cair hasil fermentasi limbah biogas yang dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya ini belum banyak diketahui oleh masyarakat umum dan para petani.

“Pupuk cair alami ini sudah beberapa kali diambil sampelnya untuk diteliti, manfaatnya tidak kalah dengan pupuk yang ada dijual di pasaran,” katanya, Jumat (10/6/2016).

Ia menjelaskan, pupuk cair yang diberi nama ‘Vittan’ ini memang tidak seluruhnya terbuat dari limbah biogas. Ada bahan lain yang digunakan sebagai campuran dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu air tembakau, empon-empon, dan molase em4.

Advertisement

“Proses pembuatan pupuk juga sangat mudah, hanya mencampurkan 50 liter limbah biogas dengan satu liter em4 molase kemudian untuk campuran air tembakau dan empon-empon menyesuaikan dengan kebutuhan,” katanya.

Hanin mengatakan pupuk cair ini bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman seperti tanaman kacang, bawang merah, cabai, dan juga padi. Penggunaan pupuk cair ini juga sangat irit, pasalnya dengan satu tangki alat penyemprot pupuk hanya perlu campuran pupuk cair ini sebanyak satu atau dua tutup botol air mineral.

“Dalam penggunaan pupuk ini juga sangat irit, satu botol pupuk bisa dicampurkan hingga 200 liter air. Oleh kelompok tani pupuk cair dalam kemasan botol 1,6 liter dijual dengan harga Rp16.000, harganya sangat murah jadi jika para petani mampu memanfaatkan ini secara maksimal maka akan sangat menghemat biaya perawatan tanaman,” katanya.

Advertisement

Menurutnya, dengan apa yang telah dilakukan oleh kelompok ternak ini bisa dijadikan contoh bagi kelompok ternak lainnya yang mengelola limbah biogas. Agar limbah yang biasanya hanya dibuang ke sungai tersebut bisa dimanfaatkan menjadi produk yang lebih bermanfaat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif