Jogja
Senin, 13 Juni 2016 - 13:20 WIB

KULINER RAMADAN : Tak Hanya Batik, Kini Ada Puding Motif Gebleg Renteng

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puding bentuk aquarium berhias motif gebleg renteng, Sabtu (12/6/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kuliner Ramadan di Kulonprogo, ada puding bermotif gebleg renteng

Harianjogja.com, KULONPROGO– Bulan Ramadan selalu menghadirkan antusiasme tinggi bagi penggemar kuliner sekaligus rezeki bagi pedagangnya. Dalam Pasar Takjil Ramadan yang digelar di Alun-Alun, Wates tahun ini, dijual puding yang nampak bagaikan aquarium ikan mas dengan hiasan motif gebleg renteng di salah satu sudutnya.

Advertisement

Pasar Takjil Ramadan Alun-Alun Wates yang baru kali pertama ini digelar diikuti oleh sekitar 60 pedagang kuliner. Pemkab Kulonprogo selaku penyelenggara sendiri mensyaratkan adanya ruang bagi makanan khas tradisional Bumi Menoreh ini. Akibatnya, macam-macam jenis kuliner lokal tumpah ruah di jantung kota Wates ini, mulai dari gebleg tempe hingga growol.

Di salah satu lapak terdapat makanan yang cukup familiar namun sangat menarik mata. Kuliner tersebut berupa puding yang serupa aquarium berisi dua ikan mas lengkap dengan aksesorisnya.

Tambahan lagi, puding ini dihiasi kata Kulonprogo di bagian atasnya dan diberikan motif gebleg renteng khas daerah ini di bagian sudut bawah. Yuni, pembuat puding ini mengatakan bahwa puding ini memang sengaja dibuat untuk menjembatani kuliner lokal yang juga menarik bagi pengunjung, apalagi anak-anak.

Advertisement

“Memang sengaja dibikin bentuk aquarium, supaya lucu dan menarik,”ujarnya kepada Harian Jogja di sela-sela melayani pembeli, Sabtu (12/6/2016) lalu.

Ia sendiri memang terbiasa berjualan puding dan cake dengan macam-macam bentuk sehingga memiliki cetakan kue berbagai bentuk. Bentuk aquarium dipilih karena kemudahannya dan ketersediaan cetakan yang dimilikinya.

Cetakan inilah yang menjadi andalannya dalam membuat puding yang sarat ide ini. Ditanya mengenai cara membuat puding berbentuk motif gebleg renteng, sembari tersipu ibu ini lalu berkata bahwa ia memanfaatkan cetakan angka delapan untuk motif tersebut.

Advertisement

“Untung bentuknya seperti angka 8, jadi bisa dipakai,” jelasnya. Namun, cetakan angka delapan ini pulalah yang membuat pengerjaan puding ini memakan waktu yang cukup lama.

Pasal, ia hanya memiliki cetakan angka delapan yang terbatas. Sedangkan untuk sebuah puding aquarium lengkap, ia membutuhkan paling tidak 6 deret angka tersebut untuk membentuk motif gebleg renteng. Karena itu, Yuni mengakui bahwa tantangan utama pembuatan puding ini memang pada kesabaran. Terlebih lagi, ia hanya dibantu oleh sang anak yang masih berusia 12 tahun.

Masing-masing cetakan diisi dengan adonan puding beraneka warna dan rasa. Setelah itu, cetakan kemudian didinginkan selama beberapa jam. Proses akhir, masing-masing bentuk disusun dalam satu wadah plastik transparan persegi panjang. Awalnya, untuk setiap porsi, Yuni mematok harga Rp25.000.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif