Jogja
Senin, 13 Juni 2016 - 03:20 WIB

Kader Muhammadiyah Diminta Menjunjung Tinggi Politik Adiluhung

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Salat Iduladha. (Facebook-Semua Tentang Ponorogo)

Kader Muhammadiyah diminta menjunjung tinggi politik Adiluhung

Harianjogja.com, KULONPROGO-Partisipasi kader Muhammadiyah juga diperlukan untuk memajukan perkembangan politik Indonesia yang menerapkan demokrasi langsung. Meski demikian, Muhammadiyah sebagai ormas tetap harus mempertimbangkan banyak hal sebelum terjun ke dunia politik.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hajriyanto Thorari dalam dialog kader lintas generasi dengan tema relasi Muhammadiyah dan politik di serambi Masjid Agung Wates, Kulonprogo, Minggu (12/6/2016).

Dia menyatakan, Muhammadiyah menyatakan tidak akan melibatkan diri dalam politik praktis. Namun, organisasi ini juga tidak bisa melarang kadernya yang saat ini banyak terlibat di dunia politik melalui berbagai partai.

Menurut Hajriyanto, Muhammadiyah pada dasarnya tidak benar-benar bisa dipisahkan dari aktivitas politik yang berkaitan erat dengan kebijakan. Itulah mengapa banyak kader Muhammadiyah tidak hanya menduduki kursi wakil rakyat melain juga sering kali ada yang ditunjuk sebagai Menteri. “Kalau tidak masuk ke politik, justru kader hanya akan menjadi obyek,” ujar dia.

Advertisement

Hadir sebagai salah satu pembicara, Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo yang menyatakan prihatin dengan paradigma sebagian masyarakat yang masih mengedepankan politik transaksional. Jika diteruskan, kondisi itu bisa semakin merusak ideologi masyarakat saat berpartisipasi dalam dunia politik.

Hasto juga berharap slogan andalan amar ma’ruf nahi munkar atau mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran tetap dijunjung tinggi Muhammadiyah. Nilai kedua hal itu hendaknya juga diterapkan oleh kader yang aktif berpolitik.

Muhammadiyah juga diharapkan mengedepankan high politic atau politik adiluhung yang dicanangkan Amien Rais. Persaingan politik harus dilakukan secara sehat, menghindari politik uang serta mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Advertisement

“Muhammadiyah juga harus melakukan gerakan sosial ekonomi dan enterpreneur,” kata Hasto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif