Jogja
Senin, 13 Juni 2016 - 05:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Gelombang Laut Normal, Nelayan Mulai Mencari Ikan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan yang berkunjung di Pantai Baru sudah bisa bermain- main kemali di pinggir pantai setelah kondisi ombak yang sudah stabil, Minggu (12/6/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi pantai selatan Gunungkidul sudah berakhir, nelayan mulai kembali mencari ikan

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Kondisi laut selatan di wilayah Gunungkidul sudah mulai berangsur-angsur normal. Sebagai dampaknya beberapa nelayan sudah berani memulai aktivitas melaut untuk mencari ikan.

Advertisement

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto mengatakan, kondisi laut selatan sudah kembali normal. Gelombang tinggi yang sempat memporak-porandakan kawasan pesisir beberapa pekan terakhir sudah tidak terlihat lagi.

Kondisi laut pun landai dan membuat nelayan sudah kembali melaut. “Aman terkendali dan aktivitas sudah mulai normal seperti biasa,” kata Suris, Minggu (12/6/2016).

Meski ombak sudah landai, Suris meminta kepada nelayan maupun pengunjung kawasan pantai untuk tetap waspada. Dia menilai, kondisi laut yang sulit diprediksi dan cepatnya terjadi perubahan menjadi salah satu faktor penting kewaspadaan itu harus dilakukan.

Advertisement

“Kelihatannya memang tenang, tapi kalau tidak hati-hati bisa menjadi korban laka laut,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimanto. Menurut dia, baik nelayan maupun pedagang di kawasan pantai sudah beraktivitas seperti biasa. Kondisi ini tidak lepas dari keberadaan laut selatan yang sudah bersahabat lagi.

“Kita [nelayan] sudah mulai melaut, karena saya saat ini [kemarin] sudah mempersiapkan diri untuk menangkap ikan,” katanya.

Advertisement

Rujimanto mengakui gelombang tinggi yang terjadi beberapa hari lalu membuat nelayan menghentikan aktivitas mencari ikan. Bahkan akibat kejadian itu, ratusan bangunan yang ada di kawasan pantai rusak karena diterjang ombang.

“Kami juga sudah melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing bangunan yang rusak,” ujar dia.

Menurutnya, keberadaan gelombang tinggi merupakan hal yang biasa. Setiap tahunnya kondisi ini pasti terjadi dan bahkan tidak hanya sekali karena bisa terjadi beberapa kali. “Paling penting kita bisa mengambil hikmah dari peristiwa ini. Tapi yang jelas untuk saat ini nelayan sudah beraktivitas lagi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif