Soloraya
Minggu, 12 Juni 2016 - 14:40 WIB

PENGELOLAAN MUSEUM SOLO : DPRD Dorong Pemkot Beri Stimulan Museum Musik Kamsidi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cucu komponis nasional Kamsidi, Farah Azizzah, menunjukkan sejumlah koleksi Museum Musik Kamsidi di Jl. Haryo Panular 28 B Panularan, Laweyan, Jumat (10/6/2016). (Chrisna Chanis Cara/JIBI/Solopos)

Pengelolaan museum Solo, legislator meminta Pemkot perlu beri stimulan.

Solopos.com, SOLO–Komisi IV DPRD Solo mendorong Pemkot memberi perhatian terhadap Museum Musik Kamsidi. Legislator menilai perlu pemberian dana stimulan untuk pengembangan museum rumahan tersebut.

Advertisement

Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, mengatakan Museum Musik Kamsidi potensial dikembangkan sebagai objek wisata sejarah yang spesifik. Menurut Reny, tak banyak kota yang memiliki sejarah tentang perjalanan musik nasional. Museum Musik Kamsidi yang terletak di Panularan Laweyan menyimpan karya dan memorabilia Kamsidi, komponis nasional era kemerdekaan. Museum tersebut juga memajang alat musik yang pernah dipakai Cauman Band, kelompok musik tertua di Indonesia.

“Harus ada perhatian pemerintah. Sayang jika potensi ini tidak ada yang merespons,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (11/6/2016).

Dia menilai Pemkot dapat mengucurkan dana stimulan untuk membantu pengelolaan museum. Selama ini, Museum Musik Kamsidi dikelola swadaya oleh keluarga almarhum Abdullah Kamsidi, anak kedua sang komponis. Lantaran keterbatasan dana, penataan dan perawatan museum belum optimal. Museum itu juga belum terpublikasi dengan baik.

Advertisement

“Mungkin berat jika Pemkot harus mengambil-alih museum, keluarga pun belum tentu mau. Akses bantuan yang memungkinkan ya pemberian stimulan,’ ucapnya.

Menurut Reny, pengucuran bantuan secara berkala dapat menjadi bukti komitmen Pemkot untuk mendorong museum sebagai aset daerah. Sebelumnya komitmen Pemkot terhadap pelestarian sejarah dipertanyakan seiring polemik Radya Pustaka. “Sekarang tinggal niat baik Pemkot.”

Ketua Fraksi Demokrat Nurani Rakyat DPRD, Supriyanto, meminta pemerintah mendukung gerakan pengembangan museum oleh warga. Selain meningkatkan potensi wisata, dia menilai museum dapat menjadi pembelajaran sejarah yang komprehensif.

Advertisement

“Sebelumnya kami mendengar ada wacana pengembangan museum kawasan di Kampoeng Batik Laweyan. Partisipasi masyarakat ini mestinya direspons Pemkot.”

Cucu Kamsidi, Farah Azizzah, 21, mengatakan keluarga belum berani membuka total museum ke publik karena kendala pengelolaan. Selain masalah dana, belum ada petugas yang ditunjuk menjaga museum sehari-hari. “Selama ini yang datang ke museum paling wartawan, mahasiswa dan peneliti sejarah. Warga umum seingat saya belum ada,” kata dia.

Museum Musik Kamsidi berdiri lima tahun lalu di rumah almarhum Abdullah Kamsidi di Panularan, Laweyan. Anak kedua Kamsidi tersebut mulai mengumpulkan koleksi museum sejak 1994.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif