Jogja
Minggu, 12 Juni 2016 - 12:22 WIB

KISAH SUKSES : Ini Kisah Sukses Anak Buruh Bangunan yang Meraih Nilai Tertinggi UN DIY

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Derra Nur Anggraeni bersama ayahnya, Sabtu (11/6/2016). Derra merupakan siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 10 Jogja yang meraih prestasi nilai rerata Ujian Nasional tertinggi se-Daerah Istimewa Yogyakarta. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Kisah sukses dituturkan peraih nilai tertinggi UN DIY

Harianjogja.com, JOGJA– Derra Nur Anggraeni merupakan siswi kelas IX A Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Jogja (SMP N 10 Jogja) yang meraih prestasi memiliki nilai tertinggi pada Ujian Nasional (UN) 2016, dengan nilai rerata sebesar 394.

Advertisement

Derra, gadis kelahiran 18 Agustus 2001 ini mengantongi nilai 100 untuk Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), 98 untuk Bahasa Indonesia dan nilai 96 untuk Bahasa Inggris. Nilai ini nyaris seperti apa yang ia targetkan sebelum menghadapi UN.

Penyuka boyband One Direction ini memang menargetkan nilai 100 untuk MIPA dan Bahasa Inggris dan 98 untuk Bahasa Indonesia. Ya, Derra menilai pelajaran yang paling sulit dalam UN justru adalah pelajaran Bahasa Indonesia.

Advertisement

Penyuka boyband One Direction ini memang menargetkan nilai 100 untuk MIPA dan Bahasa Inggris dan 98 untuk Bahasa Indonesia. Ya, Derra menilai pelajaran yang paling sulit dalam UN justru adalah pelajaran Bahasa Indonesia.

Matematika adalah pelajaran kesukaannya, nilai terendah dalam harian yang pernah ia dapat selama duduk di bangku SMP adalah nilai 7. Selain itu nilai yang ia raih sekitar 8, 9 hingga 10.

Ia melihat Matematika adalah mata pelajaran yang sesunguhnya tidak perlu ditakuti, meski demikian dalam belajar Matematika seseorang perlu terlebih dahulu menyukainya, dan tidak menghindarinya. Melainkan mengulang terus untuk latihan soal. “Matematika itu jawabannya sudah pasti,” katanya.

Advertisement

“Saya belajar teratur setiap malam sekira pukul 19.00-21.00 WIB, setelah itu tahajud dan meminta kepada Allah agar diberikan kelancaran menghadapi UN, kemudian belajar lagi sampai subuh,” kata anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Derra begitu mengistimewakan doa, menurutnya tak ada gunanya apabila belajar keras namun tak disertai doa. Karena sebesar apapun langkah yang ditempuh untuk meraih kesuksesan, hanya Tuhan yang mampu mewujudkannya, hal itu bisa diraih lewat doa, termasuk prestasi yang ia raih saat ini, berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Doa orang tua, menurut Derra juga memberikan peranan penting dalam hidupnya.

Derra yang setiap hari mengayuh sepeda dari rumah ke sekolah yang berjarak empat kilometer itu, sedianya akan melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Jogja ini juga bukan hanya jago Matematika, terbukti ia juga pernah menyabet gelar Juara I Cerdas Cermat Koperasi se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Advertisement

Langkah yang ia tempuh untuk melatih kemampuannya dalam mata pelajaran sosial adalah membaca, memahami dan menghafal intisari dari bacaan.

Dijumpai di kesempatan yang sama, ayahanda Derra yaitu Nuryanto Basuki mengatakan, ia yang hanya berprofesi sebagai buruh bangunan tak banyak memiliki kemampuan untuk mengajarkan anaknya dalam memahami mata pelajaran.

Ia hanya bisa mendampingi dan memberikan motivasi, dorongan serta doa tanpa henti kepada Derra dan anak-anaknya yang lain. Salut adalah salah satu kata yang tak bisa diungkapkan oleh Nur, untuk menggambarkan kebesaran hati putri keduanya itu, yang terkadang mengeluh lelah namun memiliki semangat dan kemauan kuat dalam belajar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif