Lifestyle
Minggu, 12 Juni 2016 - 02:10 WIB

HASIL PENELITIAN : Keseringan Pakai Ponsel, Bikin Jempol Tambah Besar

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Hasil penelitian mengungkap kecenderungan pengguna ponsel memiliki jempol yang lebih besar.

Solopos.com, SOLO – Terlalu sering memakai ibu jari untuk mengoperasikan ponsel ternyata punya dampak tersendiri. Sadar atau tidak, bentuk jari yang sering dipakai untuk memencet tombol ponsel biasanya lebih besar dari jari lain. Tidak percaya?

Advertisement

Salah satu tren yang baru-baru ini disadari peneliti adalah ukuran ibu jari para penggemar ponsel. Fakta ini diungkap dalam survei yang dilakukan sebuah perusahaan pembuat ponsel asal Inggris, O2 terhadap 2.000-an responden.

Menurut riset tersebut, ukuran ibu jari orang yang menghabiskan banyak waktu dengan ponselnya bisa 15 persen lebih besar dari jari lainnya, utamanya di tangan dominan yang bersangkutan.

Tren ini paling sering terlihat pada pengguna ponsel berusia 18-34 tahun, dan 1 dari 8 orang terbukti mengalami pembesaran pada ibu jarinya akibat terus-menerus menekan layar sentuh ponselnya.

Advertisement

Tak hanya itu, lebih banyak lagi pengguna ponsel yang mengaku jari kelingking mereka agak melengkung karena alasan serupa. Total ada sepertiga pengguna ponsel yang mengakui terjadinya perubahan fisik karena penggunaan ponsel.
Bagaimana tidak, riset yang sama mengungkap rata-rata setiap orang menghabiskan waktu dengan ponselnya selama dua jam sehari. 19 persen bahkan mengaku tak bisa hidup tanpa ponselnya walau hanya sehari saja.

“Otot ibu jari kita sangatlah kompleks dan terletak di dasar ibu jari tetapi juga terhubung dengan pergelangan. Jadi akibat ‘thumb swiping’ atau menggeser layar dengan ibu jari dapat menambah kekuatan otot, begitu juga massanya sehingga ibu jari menjadi makin membesar,” jelas terapis tangan, Nicola Goldsmith.

Namun dalam riset tersebut tidak disebutkan apakah fakta ini merupakan hal yang mengkhawatirkan ataukah sebaliknya. “Seiring dengan perkembangan teknologi, ibu jari yang membesar atau jari kelingking yang menekuk kelak akan menjadi sesuatu yang normal, terutama bagi generasi muda,” tambah Goldsmith.

Advertisement

Sebaliknya, ahli ortopedi, dr Mudit Khanna mengatakan selain pembesaran massa otot ibu jari yang sebenarnya berupa kecacatan, pada dasarnya ini juga dapat memicu cedera.

“Kalau ototnya tidak siap untuk dipergunakan secara terus-menerus untuk ‘swiping’, maka yang terjadi adalah cedera berulang-ulang yang bisa mempengaruhi fleksibilitas dan nyeri yang intens,” katanya seperti dilaporkan Times of India.

Bahaya lain yang bisa muncul akibat penggunaan ponsel dalam waktu lama adalah carpal tunnel syndrome pada pergelangan dan jari tangan, dan tendinitis maupun arthritis.

“Memang tidak mudah memisahkan seseorang dari ponselnya. Tetapi perlu disadari bahwa memberikan jeda pada ibu jari secara rutin menguntungkan mereka,” tutup Khanna.
Di sisi lain, dua dari lima responden (37%) percaya tubuh mereka akan terus beradaptasi dengan ponsel yang dimilikinya. Attachment atau perlekatan yang kuat dengan ponsel juga memicu sindrom ‘phantom vibration’ pada sebagian besar pengguna ponsel, yaitu kondisi di mana seseorang merasa ponselnya bergetar, entah karena panggilan atau pesan masuk, tetapi sebenarnya tidak terjadi apa-apa.

Advertisement
Kata Kunci : Hasil Penelitian
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif